Info

Jangan Lama-lama Duduk Menonton TV Jika Masih Sayang pada Kesehatan Jantung

Partisipan yang awalnya menghabiskan lebih dari empat jam sehari untuk menonton TV memiliki 50% kemungkinan mengalami masalah jantung.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi nonton tv (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi nonton tv (Pixabay/mohamed_hassan)

Himedik.com - Masih sering menghabiskan waktu lama sambil menonton TV? Hentikan kebiasaan ini mulai sekarang.

Menurut sebuah studi, duduk lama sambil menonton TV ternyata lebih berbahaya dalam hal kesehatan dari pada duduk lama di tempat kerja.

Para peneliti studi menganalisis informasi dari lebih dari 3.592 orang dewasa Amerika-Afrika, dan menemukan mereka yang lebih banyak menghabiskan waktu luang untuk menonton TV berisiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung selama masa studi.

Tetapi hal ini justru tidak berlaku bagi para pekerja yang menghabiskan banyak waktu di tempat kerja.

Peserta studi yang memiliki pekerjaan menetap di kantor tidak memiliki risiko besar terhadap penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang memiliki pekerjaan lebih aktif, menurut artikel yang diterbitkan pada 26 Juni tahun ini dalam Jurnal American Heart Association.

Studi ini menunjukkan, para partisipan yang awalnya menghabiskan lebih dari empat jam sehari untuk menonton TV memiliki 50% kemungkinan mengalami masalah jantung. Seperti serangan jantung atau diagnosis penyakit jantung.

Ilustrasi menonton tv (Shutterstock)

Tetapi kasus ini tidak muncul pada orang yang awalnya menonton kurang dari dua jam sehari.

Peneliti menduga penyebabnya karena orang-orang mungkin benar-benar tidak bergerak ketika mereka menonton TV, dibandingkan ketika mereka sedang bekerja.

"Mungkin sebagian besar orang cenderung menonton televisi selama berjam-jam tanpa bergerak, sementara sebagian besar pekerja sering bangun dari meja mereka," kata penulis senior studi Keith Diaz, asisten profesor kedokteran perilaku di Columbia University Vagelos College of Physicians dan Surgeons di New York.

Selain itu, ada kemungkinan bahwa tuntutan kognitif yang meningkat dari pekerjaan versus yang dibutuhkan untuk waktu luang, juga bisa berperan.

"Duduk di tempat kerja jauh lebih aktif secara mental di mana kita menggunakan otak kita untuk berpikir kreatif, menyelesaikan masalah, bersosialisasi, dll," jelas Diaz mengatakan kepada Live Science.

"Sebagai perbandingan, menonton TV biasanya melibatkan fungsi mental yang kurang," sambungnya.

Otak juga dapat membakar sedikit lebih banyak kalori ketika aktif secara mental, catat sebuah studi.

Tetapi, para peneliti mencatat penelitian ini dilakukan pada orang dewasa American-Afrika yang juga bekerja dan tinggal di satu wilayah di AS Tenggara, sehingga tidak jelas seberapa baik temuan ini akan berlaku untuk populasi lain.

Berita Terkait

Berita Terkini