Info

Tak Selalu Buruk, Kapalan pada Kaki Bersifat Melindungi dari Panas!

Ketebalan kalus dapat melindungi terhadap panas atau benda tajam, memberikan kenyamanan dan keamanan, seperti sepatu.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi telanjang kaki. (Pixabay/elenute20030)
Ilustrasi telanjang kaki. (Pixabay/elenute20030)

Himedik.com - Kapalan pada kaki memang tidak menyenangkan dan membuat kurang nyaman, tetapi ini justru memiliki fungsi sendiri.

Dalam sebuah penelitian terbaru yang terbit pada 26 Juni tahun ini menunjukkan, kapalan pada kaki justru dianggap baik oleh para peneliti.

Kulit kaki menebal yang terbentuk setelah berjalan tanpa alas kaki dinilai telah berevolusi untuk melindungi kaki dan memberikan kenyamanan yang kemungkinan tidak dirasakan saat menggunakan sepatu.

Menurut penelitian yang diterbitkan secara online di jurnal Nature, kapalan kaki tidak seperti sepatu. Kondisi ini menawarkan perlindungan tanpa mengurangi sensivitas atau gaya berjalan.

Para peneliti, dari institut di Amerika Serikat, Jerman dan Afrika, menekankan temuan mereka tidak menunjukkan bahwa berjalan tanpa alas kaki lebih sehat daripada berjalan dengan sepatu. Pada intinya, penelitian ini adalah tentang evolusi manusia.

Namun fakta bahwa kita telah berevolusi untuk berjalan tanpa alas kaki serta berjalan tanpa alas kaki secara mekanis berbeda dari berjalan dengan sepatu, mungkin menyiratkan bahwa bertelanjang kaki dapat memberikan manfaat kesehatan jangka panjang tertentu yang layak diselidiki, kata para peneliti.

"Sangat menyenangkan untuk mengetahui bagaimana tubuh kita berevolusi dalam fungsinya," kata Daniel Lieberman, profesor biologi evolusi manusia di Universitas Harvard, yang turut memimpin penelitian ini.

Ilustrasi berjalan kaki (Shutterstock)

"Manfaat sensorik dari bertelanjang kaki mungkin memiliki implikasi kesehatan, tetapi ini perlu dipelajari," sambungnya, melansir Live Science.

Peneliti juga menilai kapalan yang sangat tebal tidak hanya bertindak seperti bantal sepatu.

Ketebalan kalus dapat melindungi terhadap panas atau benda tajam, memberikan kenyamanan dan keamanan, seperti sepatu. Tetapi reseptor sensorik di kaki yang mendeteksi perbedaan permukaan tanah masih mengirimkan sinyal ke otak.

Sinyal tanpa hambatan ini, sensasi merasakan bumi, dapat membantu pejalan kaki tanpa alas kaki menjaga keseimbangan, memperkuat otot dan menciptakan koneksi saraf yang lebih kuat antara kaki dan otak.

Oleh karena itu, para peneliti menyarankan anak-anak untuk mempraktikan ini.

"Kami menyarankan anak-anak untuk berjalan tanpa alas kaki di atas rumput lembab dengan tujuan untuk merangsang aferen (saraf yang membawa sinyal ke otak) karena alasan perkembangan," kata Thomas Milani, seorang profesor penggerak manusia di Technische Universität Chemnitz di Jerman, yang turut memimpin studi ini.

Berita Terkait

Berita Terkini