Info

Kepada Orang yang Suka Nyinyir, Hati-hati Dampak Buruknya pada Kesehatan!

Kebiasaan menyalahkan orang lain atau nyinyir bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Dampak buruk senang nyinyir orang lain (Suara.com/Shutterstock)
Dampak buruk senang nyinyir orang lain (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Beberapa orang yang memiliki kebiasaan suka menyalahkan orang lain biasa disebut "tukang nyinyir". Padahal kebiasaan orang yang suka nyinyir ini bisa berdampak buruk untuk kesehatannya.

Para peneliti dari Universitas Concordia berusaha meneliti hubungan kebiasaan menyalahkan orang lain atau nyinyir dengan kondisi kesehatan.

Carsten Wrosch, seorang profesor di Departemen Psikologi Universitas Concordia, dilansir dari concordia.ca, menemukan kebiasaan nyinyir memberikan dalam buruk pada kesehatan diri sendiri.

Beda halnya dengan menyalahkan diri sendiri, nyinyir pada orang lain justru menandakan adanya gangguan fisiologis yang memengaruhi metabolisme, respons imun, dan fungsi organ.

Michael Linden, kepala klinik psikiatrik di Free University of Berlin pun menyatakan kebiasaan menyalahkan orang lain atau nyinyir bisa menyebabkan penyakit mental.

Ilustrasi orang sedang nyinyir [Shutterstock]
Ilustrasi orang sedang nyinyir [Shutterstock]

Linden beranggapan kebiasaan buruk ini berawal dari kepahitan di masa lalu yang menyebabkan gangguan medis, tepatnya gangguan Post-traumatic Embitterment Disorder (PTED).

Menurutnya, orang dengan gangguan PTED ini bisa memiliki kontrol diri atau pandangan positif pada dirinya sendiri karena kebiasaannya nyinyir atau menyalahkan orang lain.

Kepada Orang yang Suka Nyinyir, Hati-hati Dampak Buruknya pada Kesehatan! - 2
Ilustrasi bergosip. (Shutterstock)

Nyinyir atau menyalahkan orang lain adalah caranya untuk melindungi harga diri dan traumanya akan kepahitan di masa lalu.

Padahal kebiasaan nyinyir yang menimbulkan pertengkaran dan memancing emosi di lingkungan sekitar orang bersangkutan ini justru memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik jika terus-menerus dibiarkan terjadi.

Berita Terkait

Berita Terkini