Info

Peneliti Temukan Anak Prematur Berisiko Punya Hubungan Cinta Tak Bahagia

Peneliti menemukan anak yang lahir prematur bersiko memiliki hubungan asmara yang kurang membahagiakan.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Menjalin hubungan asmara (pixabay)
Menjalin hubungan asmara (pixabay)

Himedik.com - Anak lahir prematur tidak hanya berisiko dari berbagai penyakit. Penelitian juga menemukan mereka berisiko gagal dalam hubungan asmara dan menjadi perawan seumur hidup.

Sebuah penelitian yang melibatkan empat juta orang menemukan bahwa mereka yang lahir prematur di bawah 37 minggu diketahui 28 persen lebih kecil kemungkinannya memiliki hubungan cinta yang romantis dan berbahagia.

Mereka juga 2,3 kali lebih besar berisiko menjadi perawan seumur hidup dibandingkan lainnya yang lahir normal.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa bayi prematur lebih berisiko mengalami kesulitan belajar dan masalah kesehatan mental yang menyebabkan mereka menjadi pemalu serta kurang berani ambil risiko.

Berdasarkan studi itulah, para ilmuwan Inggris percaya bahwa anak lahir prematur juga lebih sulit menguasai tradisi sosial seperti menemukan pasangan.

Ilustrasi bayi prematur. (Shutterstock)
Ilustrasi bayi prematur. (Shutterstock)

"Penelitian menemukan orang yang dulunya lahir prematur lebih kecil kemungkinannya memiliki pasangan di masa dewasa. Mereka juga lebih kecil dalam segi hubungan seks," kata Dr Marina Goulart de Mendoca dari departemen psikologi University of Warwick dikutip dari Daily Mail.

Ia juga menemukan anak-anak yang lahir prematur memiliki interaksi sosial yang lebih buruk di masa kanak-kanak. Kondisi ini yang membuat mereka lebih sulit menguasai transisi sosial, seperti menemukan pasangan lalu meningkatkan kesejahteraannya.

Padahal hubungan asmara yang bahagia telah terbukti memberi pengaruh positif pada kesehatan, kebahagiaan dan kualitas hidup.

Bahkan penelitian menemukan orang yang dulu lahir sangat prematur yakni kurang dari 32 minggu atau 28 minggu lebih sangat tidak beruntung dalam persoalan asmara.

Ilustrasi putus cinta (Shutterstock).
Ilustrasi putus cinta (Shutterstock).

"Prematuritas telah dikaitkan dengan profil kepribadian yang termasuk sifat penakut, menarik diri secara sosial, terlalu mengontrol dan kurang berani ambil risiko atau mencari kesenangan," jelas para peneliti.

Para peneliti menduga kondisi ini disebabkan oleh kesulitan kognitif akibat mereka kurang lama berada di kandungan alias lahir lebih cepat.

Selain itu, keterampilan dan peran orangtua dalam membesarkan anaknya yang prematur juga berpengaruh besar dalam kehidupannya.

Berita Terkait

Berita Terkini