Info

Tumor Otak Orang Dewasa dan Anak-anak Berbeda, Ini Penjelasannya!

Cari tahu perbedaan tumor otak pada orang dewasa dan anak-anak agar tidak sampai keliru mendeteksi gejalanya.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi tumor otak. (shutterstock)
Ilustrasi tumor otak. (shutterstock)

Himedik.com - Beberapa hari lalu ibu Tya Ariestya sempat menjalani operasi karena menderita tumor otak. Kasus tumor otak yang menyerang orang dewasa ini pun lantas menyita perhatian publik.

Pasalnya, sudah banyak artis maupun kerabat dekatnya yang dikabarkan menderita tumor otak seperti yang dialami ibu Tya Ariestya.

Tumor otak salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan sel abnormal pada otak yang bisa menimbulkan kerusakan secara langsung pada otak.

Umumnya, penyakit ini lebih rentan menyerang orang lanjut usia atau lansia. Tetapi, bukan berarti orang yang jauh lebih muda maupun anak-anak terbebas dari ancaman tumor otak.

Faktanya, anak-anak juga bisa menderita tumor otak. Menurut Mark Kieran dilansir dari Insight, anak-anak lebih mungkin memiliki tumor di bagian bawah otak, batang otak dan otak kecil dibandingkan orang dewasa.

Apalagi area rentan tersebut memengaruhi motorik anak-anak. Sebaliknya, tumor otak yang menyerang orang dewasa biasanya lebih rentan berkembang di daerah atas otak.

Tya Ariestya bersama ibu dan dokter yang menangani ibunya (Instagram/@tya_ariestya)
Tya Ariestya bersama ibu dan dokter yang menangani ibunya (Instagram/@tya_ariestya)

Area rentan tersebut yang memainkan peran penting dalam memori, bahasa dan daya pikir. Selain itu, ada pula perbedaan lainnya tentang tumor otak pada anak-anak dan orang dewasa.

Biasanya tumor otak pada anak-anak cenderung berubah dari tingkat paling rendah hingga paling tinggi yang tumbuh secara lambat.

Bahkan gejala yang dialami orang dewasa dan anak-anak yang terkena tumor otak juga berbeda. Melansir dari hellosehat.com, perbedaan gejala pada orang dewasa dan anak-anak ini disebabkan oleh perbedaan letak serta jenis tumor otak mereka.

Umumnya, orang dewasa akan mengalami gejala seperti vertigo, sakit kepala, pandangan kabur, muntah, kesulitan menggerakan otot wajah dan mata, gangguan pendengaran hingga gangguan sistem urinasi.

Sementara gejala yang dialami oleh anak-anak lebih memengaruhi fungsi indera, saraf dan pengaturan hormon. Misalnya, craniopharyngiomas yang merupakan salah satu jenis tumor jinak pada otak anak yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan pubertas dini.

Berita Terkait

Berita Terkini