Info

Waduh, Obat Penumbuh Rambut Sebabkan Impoten?

Sayangnya, penggunaan obat anti botak justru memberikan efek samping yang bisa menghancurkan hidup.

Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi rambut rontok. (Pixabay/kalhh)
Ilustrasi rambut rontok. (Pixabay/kalhh)

Himedik.com - Saat rambutnya rontok, banyak pria khawatir dan mulai menggunakan obat penumbuh rambut

Sayangnya, penggunaan obat anti botak justru memberikan efek samping yang bisa menghancurkan hidup mereka. Hal itu karena obat anti botak ini bisa menyebabkan impotensi, infertilitas, insomsia, kecemasan, hingga depresi.

Obat tersebut adalah finasteride yang paling umum digunakan untuk mengatasi kebotakan. Namun, obat ini tidak bekerja untuk menghentikan kebotakan melainkan menumbuhkan rambut dalam beberapa bulan.

Kebotakan akan berhenti selama mereka mengonsumsi obatnya. Obat ini mengurangi konversi hormon testosteron pria menjadi dihidrotestosteron (DHT).

Tingginya kadar DHT menyebabkan folikel rambut di kulit kepala menyusut dan menyebabkan rambut rontok. Oleh karenanya, obat ini sering digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut.

Namun selain itu, obat ini juga membantu mengecilkan prostat dan menghentikannya menekan kandung kemih serta uretra.

Ilustrasi lelaki yang mengalami kebotakan. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki yang mengalami kebotakan. (Shutterstock)

Meski begitu, obat ini memiliki potensi efek samping. DHT bisa memengaruhi pria menjadi disfungsi seksual, termasuk kesulitan ereksi, kurangnya gairah dan kurangnya air mani.

Efek samping lainnya, obat ini bisa menyebabkan masalah infertilitas, nyeri testis, dan gangguan kecemasan.

European Medicine Agency tahun 2017 juga membagikan informasi bahwa obat atasi kebotakan ini juga berisiko menyebabkan depresi hingga menimbulkan pikiran ingin bunuh diri.

Temuan kasus di Amerika Serikat, ratusan pria pun mengklaim efek samping dari obat anti botak ini tetap bertahan meskipun mereka sudah berhenti menggunakannya.

Ilustrasi obat penumbuh rambut. (Shutterstock)
Ilustrasi obat penumbuh rambut. (Shutterstock)

"Dalam hal mengobati kerontokan rambut, obat itu bekerja dengan baik bagi saya dalam waktu 3 bulan. Namun, dalam beberapa minggu saya kehilangan minak seks dan libido tidak kembali," kata Ryan, salah satu pengguna obat anti botak, dikutip dari Daily Mail.

Finasteride bukan satu-satunya obat anti botak yang menimbulkan sejumlah efek samping salah satunya disfungsi seksual.

Penelitian International Journal of Risk & Safety in Medicine 2018 juga mengidentifikasi 13 obat rambut lainnya telah dikaitkan dengan masalah seksual.

Berita Terkait

Berita Terkini