Info

Dibawa Ayah ke RS karena Nyeri Haid, Gadis Ini Malah Melahirkan Bayi

Ayah itu kaget setelah anaknya membuka celananya dan bayinya keluar.

Vika Widiastuti

Ilustrasi wanita hamil - (Pixabay/Katerina_Knizakova)
Ilustrasi wanita hamil - (Pixabay/Katerina_Knizakova)

Himedik.com - Seorang gadis yang mengeluh sakit perut, akhirnya dibawa ayahnya ke rumah sakit pada Selasa (30/7/2019) sekitar pukul 07.00 pagi. Sang ayah mengira putrinya mengalami kram menstruasi.

Namun, betapa terkejutnya dia saat tahu putrinya benar-benar hamil dan segera melahirkan di ruang gawat darurat.

Dilaporkan gadis berusia 20 tahun yang tinggal di Kuching, Malaysia itu telah berhubungan dengan pacarnya 10 bulan yang lalu. Akhirnya ia hamil. Namun, ia telah berhenti berkomunikasi dengan sang kekasih, belum diketahui apa penyebabnya.

Gadis itu tidak tak ingin keluarganya tahu bahwa ia sebenarnya sedang hamil. Sehingga ia berusaha menyembunyikan kehamilannya.

Dilansir dari Oriental Daily via World of Buzz,  ia mengikatkan sabuk dengan erat di perutnya agar keluarganya tidak tahu soal kehamilannya.

Hingga beberapa bulan kemudian, saat akan melahirkan, ia meminta bantuan ke keluarganya karena rasa sakit yang dialaminya. Sang ayah pun berpikir, anaknya sakit perut akibat kram menstruasi dan segera membawanya ke rumah sakit umum Sarawak.

Saat mereka tiba di ruang gawa darurat, ayahnya pergi memangil bantuan petugas medis, menunjuk putrinya dan mengatakan bahwa ia mengalami sakit perut parah. Namun saat sampai pada anaknya, sang ayah terkejut ketika putrinya melepas celananya.

Ilustrasi sakit maag, sakit perut, gangguan pencernaan. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit  perut. (Shutterstock)

"Mengapa kamu melepas celanamu," marah sang ayah.

Seketika setelah melepas celananya, ia melahirkan bayi yang kemudian jatuh ke bawah.

Ayah itu merasa ngeri saat tahu sakit perut yang dialami putrinya sebenarnya karena hamil. Dia kemudian mulai memarahi putrinya karena membuat malu. Dia juga menolak menerima bayi laki-laki itu dan mengatakan siapa pun yang menginginkannya bisa mengambilnya.

Para dokter dan perawat yang ada di tempat itu kemudian menghiburkan dan membujuknya untuk berpikir dua kali tentang hal itu dan bertindak sesuai dengan hukum, tetapi tidak mengungkapkan keputusan apa yang diambil ayah tersebut setelahnya.

Berita Terkait

Berita Terkini