Himedik.com - Anak memang tak bisa mengonsumsi makanan sembarangan karena rentan memengaruhi kesehatannya. Mereka membutuhkan nutrisi dari makanan yang sehat.
Memanjakan anak dengan makanan atau camilan favoritnya bisa saja malah membahayakan kesehatannya. Seperti yang dialami seorang ayah dari gadis berusia 8 tahun ini. Ia menyesal telah memberikan begitu banyak makanan penutup dan bubble tea kepada putrinya.
Baca Juga
ASI Mencair Gara-gara Listrik Mati, Bahayakah Jika Si Kecil Minum?
Jangan Lupa Segera Cuci Tangan Setelah Pegang 5 Benda ini!
Hati-hati Jika Kesemutan di Tangan, 5 Penyakit ini Bisa Jadi Penyebabnya!
Anies Baswedan Imbau untuk Cek Makanan di Kulkas, Berapa Lama Bertahan?
Seorang Introvert Bisa Alami 'Introvert Hangover', Apa Itu?
Dilaporkan See Hua Daily News, ayah di China ini merupakan seorang chef yang ahli membuat dessert atau makanan penutup. Jadi, setelah bekerja, ia secara rutin membawa pulang makanan penutup dan bubble tea untuk putrinya sejak berusia dua tahun.
Akibatnya putrinya mengalami kelebihan berat badan akibat mengonsumsi makanan penutup setiap hari. Hingga pada Januari 2019, putrinya mulai mengeluh sakit perut yang konstan.
Lebih parahnya, gadis itu kehilangan berat badannya hanya dalam beberapa hari. Ia lantas dilarikan ke rumah sakit.
Setelah menjalani serangkaian tes, ternyata hati dan ginjal gadis tersebut rusak parah. Bahkan sangat buruk hingga ia didiagnosis mengalami kanker ginjal. Dokter pun memberikan beberapa pertanyaan kepada orang tuanya hingga terungkap kebiasaan konsumsi makanan penutup dan bubble tea yang kemungkinan memicunya.
Dokter pun mengatakan pada ayah tersebut bahwa mengonsumsi makanan manis dalam jumlah banyak tak baik untuk ginjal, apalagi jika dikonsumsi setiap hari. Gadis itu masih terlalu kecil untuk merasakan dampaknya.
Saat mendengar hal ini, ayahnya menangis dan menyesali perbuatannya. "Ini semua salahku, aku telah menyakiti putriku dan menyebabkan ia sakit," katanya seperti dilansir dari World of Buzz.
Sayangnya, gadis kecil itu meninggal setelah 30 hari menjalani perawatan. Sang ayah pun merasa hancur.