Himedik.com - Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menunjukkan cara untuk mengindentifikasi lebih diri orang yang berisiko mengalami penyakit jantung.
Dalam penelitian ini, seperti yang dilansir dari thehealthsite, para peneliti menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis gambar MRI jantung dari 17.000 sukarelawan UK Biobank.
Baca Juga
Hari Jantung Sedunia, Ini 3 Hal yang Harus Dilakukan Pasien Saat Pemulihan!
Dokter Angkat Tumor Langka di Jantung Wanita 60 Tahun, Begini Kondisinya!
Cegah Penyakit Jantung Seperti BJ Habibie, Lakukan 7 Hal ini Sejak Dini!
BJ Habibie Punya Riwayat TBC Tulang, Adakah Kaitannya dengan Gagal Jantung?
BJ Habibie Meninggal Dunia karena Gagal Jantung, Ketahui Gejala Awalnya!
Dari analis tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa faktor genetik memiliki peran 22-39 persen dari variasi dalam ukuran dan fungsi ventrikel (bilik) kiri jantung untuk memompa darah.
Menurut penelitian tersebut, membesarnya dan berkurangnya fungsi pemompaan ventrikel kiri ini menyebabkan gagal jantung. Disampaiakan oleh ketua peneliti studi Nay Aung dari Queen Mary University of London, temuan ini membuka kemungkinan identifikasi orang yang berisiko mengalami gagal jantung dan bisa menargetkan perawatan baru.
"Sangat menarik bahwa tenik AI canggih sekarang memungkinkan pengukuran yang cepat dan akurat dari puluhan ribu gambar MRI jantung yang diperlukan dalam studi genetik," terangnya.
Menurutnya, temuan ini menunjukkan faktor genetik secara signifikan memengaruhi variasi dalam stuktur dan fungsi jantung.
Dalam studi ini, tim telah mengidentifikasi 14 wilayah dalam genom (gugus kromosom) manusia yang berkaitan dengan ukuran dan fungsi ventrikel kiri, masing-masing berisi gen yang mengatur perkembangan awal bilik jantung dan konsentrasi otot jantung.
Meski penelitian telah menunjukkan perbedaan ukuran dan fungsi jantung dapat dipengaruhi oleh gen, tetapi para peneliti belum yakin sejauh mana pengaruh genetik tersebut.
Menurut peneliti, beberapa gen dalam gagal jantung juga tampak mengatur ukuran dan fungsi jantung pada orang sehat. "Pemahaman dasar genetik struktur dan fungsi jantung pada populasi umum meningkatkan pengetahuan kita tentang bagaimana gagal jantung terjadi," kata peneliti dalam studi ini, Steffen Petersen.