Himedik.com - Tak sedikit orang mengira berkeringat menandakan olahraga telah efektif. Jadi, tak heran banyak orang berpikiran belum cukup olahraga saat belum benar-benar basah karena keringat.
Namun, benarkah keringat merupakan indikator latihan berjalan baik? Padahal, tidak semua orang berkeringat setelah melakukan latihan yang intens.
Baca Juga
Dokter Tim Persija Donny Kurniawan Tidak Anjurkan Olahraga Pakai Jaket
Jangan Salah Pakai, Ini Aturan Berbusana saat Olahraga agar Nyaman Maksimal
Posisi Bayi Ayu Dewi Sungsang Jelang Persalinan, Coba Olahraga Seperti ini!
Shandy Aulia Berencana Olahraga Angkat Beban, Ketahui Manfaatnya!
Sakit Perut Seusai Olahraga? 3 Hal Ini Mungkin Penyebabnya!
Selain itu, berkeringat juga bisa disebabkan oleh cuaca panas sehingga menilai sesi latihan berdasarkan jumlah keringat bukanlah hal yang benar.
Dilansir dari timesofinsia, berkeringat bukan berarti sesi olahraga berjalan secara efektif. Sesi latihan yang baik adalah mencoba hal yang baru, sekalipun hanya kemajuan kecil.
Pada akhir sesi olahraga, motif sebenarnya seharusnya tidak bukan keringat yang banyak tetapi mencapai tujuan dari sesi tersebut dan merasa lebih baik.
Efisiensi saat olahraga tidak bisa dilihat dari jumlah keringat yang keluar karena beberapa orang lebih banyak berkeringat karena masalah genetik.
Selain itu, orang-orang biasanya tidak berkeringat dalam sesi latihan kekuatan karena detak jantungnya tidak naik seperti saat latihan kardio.
Bukan itu saja, beberapa orang yang pilih melakukan latihan yang sama berulang kali untuk memastikan dirinya berkeringat sebenarnya tidak terlalu banyak diuntungkan karena justru menyebabkan overtraining dan penurunan berat badan.
Pada intinya, berapa banyak orang berkeringat sebenarnya tergantung pada beberapa faktor seperti genetika, tingkat hidrasi, dan lingkungan.