Info

Studi: Tidur Nyenyak dapat Obati Gangguan Kecemasan

Penelitian menunjukkan tingkat kecemasan akan turun secara signifikan setelah tidur nyenyak.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Tidur nyenyak- (Pixabay/Claudio_Scott)
Tidur nyenyak- (Pixabay/Claudio_Scott)

Himedik.com - Dalam jurnal berjudul Nature Human Behaviour yang ditulis oleh profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California (UC),  Matthew Walker,  menunjukkan tidur nyenyak adalah pereda kecemasan alami.

Hal ini diketahui dari hasil pemindaian yang menunjukkan area otak medial prefrontal cortex dinonaktifkan setelah tidur malam.

Pada studi sebelumnya, telah disebutkan bahwa daerah otak ini dapat meredakan kecemasan dan stres.

Hasil pemindaian juga menunjukkan aktivitas otak yang berlebihan di wilayah lain juga berkaitan dengan proses emosi. Sedangkan malam tanpa tidur dapat meningkatkan kecemasan hingga 30%, lapor penulis.

"Tanpa tidur, otak seperti terlalu berat pada 'pedal akselerator emosional', tanpa adanya rem yang cukup," kata Walker, melansir Medical News Today.

Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]

Selain itu, penelitian menemukan tingkat kecemasan akan 'jatuh' setelah tidur nyenyak dan penurunan ini bahkan lebih signifikan.

"Tidur nyenyak telah memulihkan mekanisme prefrontal otak yang mengatur emosi kita, menurunkan reaktivitas emosional dan fisiologis dan mencegah eskalasi kecemasan," lapor Eti Ben Simon, Ph.D., seorang rekan pascadoktoral di Center for Human Sleep Science di UC Berkeley dan penulis utama studi ini.

Para peneliti berusaha untuk mereplikasi temuan mereka dengan melakukan serangkaian percobaan dalam sampel yang lebih besar, yaitu dari 30 peserta dan survei online dari 280 orang.

Eksperimen laboratorium mengonfirmasi bahwa orang yang tidur lebih nyenyak di malam hari mengalami tingkat kecemasan paling sedikit di hari berikutnya.

Sedangkan survei online juga menghasilkan temuan yang tidak jauh berbeda.

Penulis utama studi ini, Simon, pun mengatakan tidur yang baik harus menjadi rekomendasi klinis untuk mengobati kecemasan.

Berita Terkait

Berita Terkini