Info

Awas, Asupan Karbohidrat dan Gula Olahan Tinggi Dapat Sebabkan Insomnia!

Mereka yang menerapkan pola makan sehat terbukti mengalami kesulitan tidur lebih rendah.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi insomnia (unsplash)
Ilustrasi insomnia (unsplash)

Himedik.com - Sebuah penelitian menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara insomnia dengan asupan karbohidrat serta gula, di samping membuat berat badan bertambah.

Dalam studi yang diterbitkan pada 12 Desember 2019 di American Journal of Clinical Nutrition, wanita pasca-menopause yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula olahan (seperti roti tawar dan makanan olahan) lebih mungkin mengalami insomnia, daripada mereka yang menerapkan pola makan lebih sehat.

Peneliti percaya, hal itu disebabkan oleh tingginya indeks glikemik dalam karbohidrat dan gula olahan pada makanan tersebut.

Artinya, ini dapat meningkatkan gula darah lebih cepat daripada makanan dengan indeks glikemik rendah seperti beras merah atau sayuran.

"Ketika gula darah naik dengan cepat, tubuh Anda bereaksi dengan melepaskan insulin, dan penurunan gula darah yang dihasilkan dapat menyebabkan pelepasan hormon, seperti adrenalin dan kortisol yang dapat mengganggu tidur," kata penulis utama James Gangwisch dari Universitas Columbia.

Ilustrasi cake buah. (Shutterstock)
Ilustrasi roti dengan makanan olahan (Shutterstock)

Penelitian ini juga menunjukkan cara mencegah insomnia tanpa obat.

Melansir Insider, studi ini menemukan diet tinggi serat dengan banyak biji-bijian, buah-buahan dan sayuran dapat menurunkan kesulitan tidur.

Serat dapat membantu memperlambat tingkat penyerapan glukosa dalam tubuh sehingga lonjakan gula darah dapat dicegah, lanjut Gangwisch.

"Insomnia sering diobati dengan terapi perilaku kognitif atau obat-obatan, tetapi ini bisa mahal atau membawa efek samping," lanjut Gangwich.

"Dengan mengidentifikasi faktor-faktor lain yang menyebabkan insomnia, kami mungkin menemukan intervensi langsung dan berbiaya rendah dengan efek samping yang lebih sedikit," tambahnya.

Namun peneliti menyarankan perlu dilakukannya peneliltian lebih lanjut, untuk melihat apakah mengubah pola makan diet dengan mengonsumsi karbohidrat dam serat dapat mencegah insomnia.

Berita Terkait

Berita Terkini