Info

Berhubungan Seksual saat Menderita ISK? Begini Aturannya

Infeksi saluran kemih (ISK) perlu disembuhkan dulu.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Berhubungan seksual. (Pixabay)
Berhubungan seksual. (Pixabay)

Himedik.com - Infeksi saluran kemih (ISK) bisa terasa cukup menyakitkan hingga kehilangan gairah seksual. Namun begitu penyakit ini membaik, Anda mungkin masih khawatir aman atau tidak berhubungan seksual dengan pasangan.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan untuk jangan berhubungan seks sampai infeksi sembuh sepenuhnya. Karena, hubungan seks dapat mengiritasi saluran kemih dan mendorong bakteri ke dalam uretra yang memperburuk infeksi.

Perlu diketahui ISK adalah infeksi bakteri. Melansir dari Medical News Today, kondisi ini terjadi ketika bakteri di anus masuk ke uretra hingga ke kandung kemih.

Sebenarya ISK tidak menular secara seksual. Artinya, Anda yang menderita ISK tidak akan menularkan penyakit tersebut pada pasangan.

Namun, ada beberapa risiko berhubungan seks ketika seseorang menderita ISK. Ketika seseorang memiliki ISK, berhubungan seks dapat menyebabkan rasa sakit dan mengiritasi uretra yang sensitif.

Ilustrasi ISK (shutterstock)
Ilustrasi ISK (shutterstock)

Pada wanita, tekanan pada dinding bagian dalam vagina juga dapat menekan kandung kemih lalu mengintensifkan rasa sakit ISK.

Seks juga bisa menyebabkan bakteri dari tempat lain di sekitar area genital masuk ke dalam uretra. Bagi wanita, sering berhubungan seks adalah faktor risiko yang signifikan untuk mengembangkan ISK.

Karena berhubungan seks saat infeksi masih ada meningkatkan risiko memasukkan lebih banyak bakteri ke dalam saluran kemih. Kondisi ini bisa membuat infeksi menjadi lebih buruk dan memperlambat penyembuhan.

Ada pula anggapan bahwa memakai kondom atau menghindari seks penetrasi yang mendukung seks oral atau manual, aman ketika seseorang menderita ISK. Tetapi, anggapan tersebut hanya mitos belaka.

Meski ISK tidak menular secara seksual, ia tetap meningkatkan risiko ISK karena memasukkan bakteri ke dalam uretra.

Setiap kontak genital dapat memasukkan bakteri ke dalam uretra, baik dengan atau tanpa kondom dan penetrasi. Jadi, orang harus menghindari semua bentuk hubungan seks sampai gejalanya hilang untuk meminimalkan risiko.

Berita Terkait

Berita Terkini