Info

Minum Kopi Usai Konsumsi Obat, Apakah Ada Efeknya?

Kafein yang berada di dalam kopi dapat berinteraksi dengan obat.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi minum obat. (Pixabay/guvo59)
Ilustrasi minum obat. (Pixabay/guvo59)

Himedik.com - Beberapa orang kemungkinan akan mencari cara untuk meringankan rasa pahit dari obat dengan mengonsumsi minuman manis, atau setidaknya yang ia sukai. Misalnya seperti teh manis, jus, bahkan kopi.

Tapi apakah minuman tersebut akan menyebabkan adanya interaksi dengan obat?

Menurut dr. Rajni Pathak, Co-ordinator Preventive Health Check di Fortis Hospital Mohali, jus dan minuman lain dapat mengurangi efek obat pada tubuh Anda sehingga membuatnya tidak efektif dan memperlambat proses pemulihan.

Namun, melansir Health Site, dari semua jus, jus anggur paling harus dihindari karena furanocoumarin yang dikandungnya menghambat penyerapan obat-obatan dan dapat menyebabkan efek samping.

Sedangkan untuk teh dan kopi, kandungan tanin di dalamnya dapat mengurangi pencernaan obat.

Berdasarkan laman New York Times, kopi dan espresso dapat memiliki konsekuensi lain pada orang yang mengonsumsi obat tertentu, dengan memblokir penyerapan atau meningkatkan efeknya.

Ini yang bikin mata melek selama bekerja
Ilustrasi minum kopi (Shutterstock)

Dalam banyak kasus, interaksi tersebut juga disebabkan oleh kafein. Tetapi senyawa lain di dalam kopi juga berperan.

Studi menunjukkan, lebih dari selusin obat seperti obat antidepresan, estrogen, tiroid dan osteoporosis dapat dipengaruhi oleh konsumsi kopi.

Sebuah penelitian pada 2008, misalnya, menemukan efektivitas penyerapan obat berkurang hingga 55 persen apabila minum kopi tak lama sebelum atau setelah mengonsumsi levothyroxine, obat tiroid umum.

Studi lain juga menunjukkan kopi dapat mengurangi penyerapan alendronate obat osteoporosis hingga 60 persen, dan kopi dapat menurunkan tingkat sirkulasi estrogen dan hormon lain pada wanita.

Beberapa obat resep dapat meningkatkan efek kopi dan minuman berkafein lainnya.

Sejumlah obat ini, termasuk beberapa antidepresan, antibiotik dan pil KB, dapat memblokir enzim yang dikenal sebagai CYP1A2, yang membantu metabolisme kafein.

Akibatnya, kafein dapat bertahan dalam tubuh selama beberapa jam lebih lama dari biasanya.

Intinya adalah, penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat berinteraksi dengan beberapa obat, meski tingkatnya bervariasi berdasarkan obat.

Berita Terkait

Berita Terkini