Info

Peneliti Mengatakan Orang Lebih Mudah Lupa saat Pagi Hari

Peneliti melihat siklus tidur dan bangun berkaitan dengan pembentukan memori seseorang.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi sering lupa. (iStock)
Ilustrasi sering lupa. (iStock)

Himedik.com - Apakah Anda pernah berpikir mengapa tiba-tiba menjadi seseorang yang mudah lupa, tapi sesaat kemudian mudah mengingat? Ternyata daya ingat seseorang berkaitan dengan waktu.

Penelitian oleh Universitas Tokyo telah menemukan bahwa ingatan seseorang menjadi lebih buruk ketika pagi hari atau setelah bangun tidur. Lalu seseorang harus berusaha menginggatnya di sore hari.

Mereka telah membuktikan penelitian dengan mengidentifikasi gen pada tikus yang tampaknya memengaruhi daya ingat pada waktu tertentu. Mereka juga mencari tahu alasan tikus lebih pelupa dalam waktu tertentu.

Melalui penelitian yang dilansir dari Daily Mail tersebut, mereka memercayai bahwa siklus tidur dan bangun berkaitan dengan pembentukan memori seseorang. Para ahli mengatakan orang melupakan sesuatu karena mereka tidak mempelajarinya dengan benar.

Selain itu, seseorang mungkin saja tidak mengingatnya karena tidak menyimpan ingatan itu di otak. Karena itu, peneliti merancang tes memori yang bisa membedakan seseorang lupa karena tidak belajar dengan tidak mampu mengingat baik di otak.

Ilustrasi orang pelupa. (Shutterstock)
Ilustrasi orang pelupa. (Shutterstock)

Para peneliti lantas menguji ingatan tikus muda jantan dan betina. Mereka membuat tikus menjelajahi objek baru selama beberapa menit.

Kemudian, para peneliti kembali mengamati berapa lama tikus menyentuh objek itu ketika diperkenalkan kembali. Hasilnya, tikus membutuhkan waktu lebih lama utnuk menyentuh benda yang pernah mereka lihat sebelumnya.

Pada tahun 1950-an, penelitian terhadap pasien amnesia terkenal Henry Molaison juga mengungkapkan bahwa hippocampus sangat penting untuk membentuk ingatan jangka panjang.

Molaison yang hippocampus-nya rusak selama operasi dimaksudkan untuk membantu mengendalikan serangan epilepsi, tidak lagi bisa menyimpan kenangan baru setelah operasi.

Namun, ia masih bisa mengakses beberapa ingatan yang telah terbentuk sebelum operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ingatan jangka panjang dari peristiwa tertentu disimpan di luar hippocampus.

Para ahli percaya ingatan ini disimpan dalam neokorteks, yakni bagian otak yang juga bertanggung jawab atas fungsi otak seperti perhatian dan perencanaan.

Berita Terkait

Berita Terkini