Info

Penelitian baru: Orang Gemuk Disebut Lebih Baik dalam Melawan Kanker

Kelebihan berat badan tidak selalu buruk.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi wanita gemuk (unsplash)
Ilustrasi wanita gemuk (unsplash)

Himedik.com - Selama ini banyak orang mengira berat badan berlebih bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Tetapi, studi baru justru mengungkap bahwa kelebihan berat badan sesungguhnya bisa membantu orang melawan kanker.

Indeks massa tubuh (BMI) besar kaitannya dengan kanker, diabetes, kardiovaskular dan penyakit lainnya. Namun, faktanya bertubuh gemuk juga tidak selalu buruk.

Penelitian yang dilansir dari The Sun menemukan bahwa pasien obesitas merespon lebih baik untuk pengobatan umum kanker paru-paru. Pasien obesitas yang menderita kanker merespons lebih baik terhadap obat atezolizumab daripada penderita kanker yang lebih kurus.

Atezolizumab adalah pengobatan imunoterapi umum untuk kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Menurut dr. Ganessan Kichenadasse, seorang peneliti onkologi medis, temuan ini cukup menarik jika dilanjutkan.

"Temuan ini sangat menarik dan meningkatkan potensi untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan BMI dengan jenis kanker lain dan obat-obatan anti-kanker lainnya," ujar dr. Ganessan Kichenadasse.

Ilustrasi orang gemuk dan langsing (shutterstock)
Ilustrasi orang gemuk dan langsing (shutterstock)

Para peneliti pun telah meriset 1.434 orang dengan 49 persen memiliki berat badan normal, 34 persen kelebihan berat badan, dan 7 persen mengalami obesitas. Hasilnya, pasien yang memiliki BMI tinggi secara signifikan lebih baik dalam melawan kanker.

"Sementara ini penelitian kami hanya melihat pada awal dan selama pengobatan. Kami masih memerlukan studi peran perlindungan potensial dari BMI tinggi dalam perawatan kanker lainnya," jelasnya.

Meskipun penelitian ini menemukan orang gemuk lebih baik melawan kanker daripada orang kurus, ini bukan berarti jadi angin segar bagi mereka yang mengalami obesitas.

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Pasalnya, WHO telah memperkirakan sedikitnya 2,8 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat kelebihan berat badan atau obesitas.

Karena itulah, penelitian mengenai hubungan BMI tinggi dan pengobatan kanker masih perlu diamati lebih lanjut.

Berita Terkait

Berita Terkini