Info

WHO: Coronavirus yang Merebak di China Bisa Menyebar ke Negara Lain

Di China, virus ini menyebabkan 41 kasus pneumonia dan salah satu pasien dilaporkan telah meninggal.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus. (pixabay/qimono)
Ilustrasi virus. (pixabay/qimono)

Himedik.com - Coronavirus yang beberapa waktu lalu mewabah di Wuhan, China,  dinilai kemungkinan dapat menyebar ke seluruh dunia, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (15/01/2020).

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang dapat menyebabakan infeksi, mulai dari flu biasa hingga SARS.

Biasanya virus ini menyebabkan gejala pilek, menginfeksi hidung, sinus atau tenggorokan bagian atas. Penyebarannya melalui bersin, batuk atau kontak langsung.

Di China, virus ini menyebabkan 41 kasus pneumonia dan salah satu pasien dilaporkan telah meninggal.

Di Thailand, seorang wanita telah dikarantina di rumah sakit sejak 8 Januari akibat virus ini. Menurut World of Buzz, kasus wanita ini adalah kasus virus pertama yang ditemukan di luar China.

Ilustrasi pneumonia [shutterstock]
Ilustrasi pneumonia [shutterstock]

Untungnya, wanita tersebut mulai pulih. Sementara pemerintah Thailand bekerja sama dengan pemerintah China tengah berusaha mencari sumber infeksi.

Ternyata tidak hanya di Thailand, kasus juga ditemukan di Jepang. Di negara Bunga Sakura ini, seorang pria positif terinfeksi corornavirus baru, lapor Asian Review.

Setelah diperiksa, pria tersebut mengaku telah bepergian ke Wuhan, dan baru pulang ke Tokyo pada 6 Januari kemarin.

Akhirnya ia dirawat di rumah sakit dan dipulangkan lima hari kemudian setelah dinyatakan pulih.

Dengan adanya dua kasus coronavirus yang ditemukan di luar China ini, WHO memperingatkan rumah sakit di seluruh dunia bahwa virus dapat menyebar ke lebih banyak negara.

Meski penularanya terbatas hanya pada manusia saja, WHO sedang mempersiapkan kemungkinan wabah yang lebih luas.

"Ini masih awal, kami tidak memiliki gambaran klinis yang jelas. Dari informasi yang kami miliki, ada kemungkinan bahwa penularannya terbatas dari manusia ke manusia. Potensinya di antara keluarga," tutur Maria Van Kerkhove, kepala bagian penyakit emergensi WHO.

Badan PBB telah memberikan panduan kepada rumah sakit di seluruh dunia tentang pengendalian infeksi seandainya virus baru menyebar.

"Tidak ada pengobatan khusus untuk virus baru ini, tetapi ada anti-virus yang sedang dipertimbangkan," kata Van Kerkhove.

Berita Terkait

Berita Terkini