Info

Pakar Sebut Virus Corona dari China Bukan Jenis Baru

Virus corona bukanlah virus baru tetapi kemungkinan saat ini baru beradaptasi untuk menginfeksi manusia.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus. (pixabay/qimono)
Ilustrasi virus. (pixabay/qimono)

Himedik.com - Sir Jeremy Farrar, spesialis dalam epidemi penyakit menular, menduga virus corona yang saat ini tengah merebak sebenarnya bukan jenis baru. Kemungkinan virus ini sudah mengintai binatang dalam hitungan dekade.

Jadi, menurutnya, ini bukanlah virus baru tetapi kemungkinan saat ini baru beradaptasi untuk menginfeksi manusia.

"Ini sama sekali bukan virus baru. Ini sudah menyebar di hewan-hewan di China dan mungkin negara lain di Asia, bisa saja selama bertahun-tahun atau dekade," tutur Sir Jeremy, dilansir Daily Mail.

Sebelumnya, memang telah disebutkan bahwa virus yang belum pernah menginfeksi manusia ini muncul dari sumber hewan, seperti virus mematikan SARS, HIV dan Ebola.

Berdasarkan laporan pemerintah China, penyakit ini awalnya hanya mewabah di pasar hewan laut Huanan di Wuhan, China. Kemudian menyebar ke orang-orang yang berada di luar lingkungan tersebut.

Ilustrasi unggas [Shutterstock]
Ilustrasi unggas [Shutterstock]

Selain hewan laut, ternyata hewan-hewan lain seperti hewan pengerat dan kelelawar juga dijajakan di 'pasar basah' tersebut.

"Ini adalah pasar hewan laut, tetapi juga ada juga hewan-hewan lain yang dijual, dari ayam atau bebek hingga semua jenis hewan," sambungnya.

Ia menambahkan, penyebaran virus yang berujung infeksi dalam pasar hewan campuran adalah hal umum.

Virus, termasuk yang dibawa oleh hewan, disebut akan terus berubah dan dari waktu ke waktu dapat menjadi cukup kuat untuk menginfeksi manusia.

"Terkadang virus ini dapat beradaptasi pada manusia, berkembang biak, dan menyebabkan infeksi pada manusia," lanjutnya lagi.

Secara umum, penyebaran virus dapat terjadi pada manusia ketika mereka menyentuh cairan tubuh hewan terinfeksi, seperti air liur. Namun, hingga kini belum jelas bagaimana virus korona ini ditransmisikan.

Hingga kini, virus yang dijuluki nCoV ini sudah menginfeksi 325 orang di seluruh Asia, yang tersebar di beberapa negara. Dan peningkatannya pun naik enam kali hanya dalam beberapa hari terakhir.

Dari ratusan orang tersebut, 20 di antaranya adalah petugas kesehatan.

Berita Terkait

Berita Terkini