Info

Waspada, Gejala Virus Corona Mematikan Bagi Penderita Asma!

Gejala virus corona lebih berisiko mematikan pada penderita asma atau masalah pernapasan lainnya.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi sakit asma. (Shutterstock)
Ilustrasi sakit asma. (Shutterstock)

Himedik.com - Sebanyak 81 orang meninggal dunia akibat virus corona Wuhan, China. Perkembangan virus mematikan ini pun semakin mengkhawatirkan publik, terlebih seseorang bisa terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.

Para ahli di Inggris juga mengingatkan bahwa virus corona bisa menjadi ancaman mematikan bagi orang yang memiliki asma.

Menurutnya, virus corona ini memiliki gejala yang bisa memperburuk asma dan meningkatkan risiko serangan yang berpotensi mengancam jiwa.

Emma Rubach, kepala kesehatan di Asthma UK, mengatakan virus corona dapat menyebabkan masalah pernapasan pada siapapun.

"Tapi, bagi 5,4 juta orang di Inggris yang menderita asma, karena virus ini menyebabkan peningkatan gejala dan risiko serangan asma yang berpotensi mengancam jiwa," ujar Emma Rubach dikutip dari The Sun.

Sekitar 73 orang telah diuji untuk mengetahui terinfeksi virus corona atau tidak di Inggris. Hasilnya, semua orang dinyatakan negatif dari virus corona.

Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China. (Shutterstock)
Virus Corona yang mewabah di Wuhan, China. (Shutterstock)

Emma berpendapat bahwa virus corona ini bisa membahayakan kondisi orang dengan asma. Tetapi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk upaya perlindungan.

"Penderita asma perlu menggunakan inhaler setiap hari seperti yang diresepkan untuk mencegah diri terinfeksi virus corona. Cara ini juga memberikan perlindungan di saluran udara Anda dari waktu ke waktu dan mengurangi risiko serangan asma jika Anda terkena virus," jelasnya.

Emma juga menyarankan agar penderita asma selalu menyimpan inhaler di dekatnya. Sehingga penderita akan lebih mudah menjangkau ketika gejalanya memburuk.

Virus corona atau coronavirus. (Shutterstock)
Virus corona atau coronavirus. (Shutterstock)

Selain itu, Emma juga menyarankan untuk rutin mencuci tangan demi mengurangi risiko tertular virus corona. Hindari pula berbagi handuk, gelas atau barang-barang pribadi dengan orang lain atau orang yang terinfeksi.

Profesor Yvonne Doyle, direktur medis dan direktur perlindungan kesehatan untuk PHE, mengatakan kasus Inggris pertama kemungkinan berasal dari seseorang yang sudah terinfeksi datang ke Inggris.

Pihaknya mengaku tidak terlalu khawatir karena sudah pernah berhadapan dengan kasus virus Ebola, SARS dan virus lainnya. Jadi, harapannya mereka lebih siap dalam menghadapi dan mencegah virus corona menyebar lebih parah.

Berita Terkait

Berita Terkini