Info

Tak Kenal Lelah, Ini Dedikasi Petugas Medis China Urus Pasien Virus Corona

Petugas medis mempertaruhkan keselamatan mereka sendiri.

Yasinta Rahmawati

ilustrasi penanganan medis (sapiensmedicus)
ilustrasi penanganan medis (sapiensmedicus)

Himedik.com - Jumlah korban meninggal akibat virus corona Wuhan terus bertambah. Hingga Selasa (28/01/2020) kemarin, pihak berwenang mengumumkan 132 orang tewas dan 6.056 kasus yang dikonfirmasi di seluruh daratan China.

Dengan banyaknya korban terinfeksi virus corona Wuhan yang berjatuhan, para pertugas medis di China harus bekerja tanpa henti. Tak hanya bekerja terlalu keras, tapi mereka juga mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan sendiri.

Berikut Suara.com rangkum dedikasi petugas medis Kota Wuhan dalam kepungan infeksi virus corona yang mematikan.

1. Bekerja sampai tak bisa merayakan Imlek

Dokter marah kepada tim manajemen rumah sakit (YouTube/CinarTV)
Dokter marah kepada tim manajemen rumah sakit (YouTube/CinarTV)


Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter marah-marah saat melakukan panggilan telepon. Dalam video berdurasi 1,5 menit itu, sang dokter pria terlihat marah karena tim manajemennya gagal mengubungi kepala rumah sakit.

"Kapan kami bisa melihatmu? Bagaimana kita bisa pulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga untuk Tahun Baru Imlek? Apa yang sudah kalian lakukan?" teriak dokter tersebut.

Ia juga menyebutkan bagaimana timnya harus mengatur empat shift kerja untuk satu hari dan mereka harus kembali bekerja sesegera mungkin setiap kali selesai makan.

2. Dokter 86 tahun ikut rawat pasien virus corona

Ilustrasi dokter dan pasien. (Shutterstock)
Ilustrasi dokter dan pasien. (Shutterstock)


Dokter berusia 86 tahun memutuskan untuk ikut menangani pasien di rumah sakit anak-anak Wuhan. Dokter bermarga Dong tersebut adalah dokter anak yang sudah pensiun sejak lama.

Sejak akhir tahun lalu, ia mulai sulit bernapas saat berjalan kaki. Namun kondisi ini tidak menghentikannya untuk membantu. Dengan menggunakan kursi roda, Dong membantu merawat pasien virus corona.

3. Perawat wanita cukur gundul demi urus banyaknya pasien virus corona

Demi lawan virus corona, perawat di China rela gunduli kepala (China Daily / ANN via The Star)
Demi lawan virus corona, perawat di China rela gunduli kepala (China Daily / ANN via The Star)


Shab Xia, perawat berusia 30 tahun yang bekerja di rumah sakit Wuhan mencukur habis rambutnya hingga gundul. Ada beberapa alasan yang membuat Shan Xia rela memotong rambut panjangnya. Pertama, ia menghindari infeksi yang dapat menempel pada rambut dari penderita virus corona. Kedua, ia berkeyakinan dengan menggunduli kepalanya, ia dapat menghemat waktu saat memakai dan melepas pakaian pelindung.

4. Sibuk urus pasien, petugas medis sampai pakai popok dewasa

Pasien corona. (Antara)
Pasien corona. (Antara)


Meningkatnya jumlah pasien virus corona ini membuat petugas medis sampai tidak sempat pergi toilet. Akibatnya, mereka pun menggunakan popok dewasa karena terlalu sibuk merawat pasien virus corona.

Mereka melakukannya agar tidak perlu melepas pakaian pelindungnya yang bisa saja robek jika tergesa-gesa ke toilet. Jika tidak, kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terinfeksi virus corona pada mereka.

Sebab kondisi sejumlah rumah sakit sudah mulai kekurangan pakaian hazmat, masker dan kacamata pelindung untuk petugas medis. Sehingga mereka perlu menjaga pakaiannya.

Berita Terkait

Berita Terkini