Info

Hati-Hati, Bakteri di Kolam Renang Umum Bisa Sebabkan Diare

Penelitian menemukan bakteri di kolam renang umum bisa menyebabkan sejumlah penyakit kulit, diare hingga infeksi dada.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Kolam renang anak mengandung banyak air kencing (Pexels/Juan Salamanca)
Kolam renang anak mengandung banyak air kencing (Pexels/Juan Salamanca)

Himedik.com - Berenang adalah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menyegarkan badan. Tetapi, Anda perlu mempertimbangkan kuman yang ada di dalam air kolam renang umum.

Penelitian baru menunjukkan bahwa mungkin ada sejumlah besar kuman yang bersembunyi di area basah ini. Kuman di dalam kolam renang ini bisa saja menyebabkan sejumlah penyakit.

Penelitian yang dilakukann oleh Blue Cube Direct dilansir oleh Metro, menemukan bahwa bakteri penyebab infeksi berat dan penyakit akan berkembang biak di lingkungan publik yang tak terawat.

Salah satu penyakit akibat bakteri kolam renang adalah penyakit air rekreasi (RWI). Umumnya, jenis penyakit ini berupa diare yang disebabkan oleh kuman seperti Crypto (kependekan dari Cryptosporidium), Giardia, Shigella, norovirus dan E. coli.

Pada kolam renang yang terawat, parasit cryptosporidium pun dapat bertahan hidup selama berhari-hari. Apalagi di kolam renang publik yang tidak terawat kebersihannya.

Kolam renang umum (Pixabay/pixabairis)
Kolam renang umum (Pixabay/pixabairis)

Selain diare, penyakit RWI akibat bakteri kolam renang ini bisa menyebabkan penyakit dan infeksi lainnya, termasuk infeksi saluran pencernaan, kulit, telinga, pernapasan, mata, neurologis dan luka.

Lalu ada acanthamoeba, yakni bakteri lain yang tumbuh di kolam renang. Bakteri ini bisa menyebabkan kulit kering yang disebut keratitis acanthamoebic yang bisa menyebabkan ulkus kornea hingga kebutaan.

Parahnya lagi, jika orang dengan infeksi jamur atau ragi bisa menyebabkan pengguna kolam renang lainnya mengalami infeksi kulit, mulai dari masalah kuku, kulit, infeksi mulut dan kelamin.

Terkadang, bakteri pada kolam renang juga bisa menyebabkan infeksi dada. Tetapi, risiko ini rendah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh kuat dan normal.

Andrew Jones, Direktur Blue Cube Direct menjelaskan bakteri dan parasit juga masih bisa bertahan hidup di lingkungan yang sangat terklorinasi.

"Bahkan jika air di kolam renang tidak ada bakterinya, antar pengguna kolam renang bisa menyebabkan masalah kesehatan melalui kebersihan yang buruk," jelasnya.

Jika Anda mencium bau khas di kolam renang, sebenarnya itu bau nitrogen triklorida yang merupakan gas tajam. Gas ini terbentuk ketika klorin dari desinfektan bereaksi dengan materi manusia.

Adapun materi manusia ini termasuk keringat, urine, lendir, air liur, rambut, kulit mati dan kotoran. Bahkan polutan lain seperti parfum, kosmetik dan sunscreen.

Berita Terkait

Berita Terkini