Info

Virus Corona Covid-19 Dapat Memengaruhi Ginjal, Begini Penjabarannya

Mungkin ini bukan hal yang umum dari Covid-19, tetapi kondisi ini disebut fatal.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi ginjal. (shutterstock)
Ilustrasi ginjal. (shutterstock)

Himedik.com - Sudah lebih dari tiga bulan virus corona baru yang menyebabkan infeksi Covid-19 menyebar di banyak negara di dunia. Meski begitu, hingga kini pakar masih mengatakan bahwa banyak hal yang masih belum diketahui.

Jika wabah ini terus menyebar, tidak ada yang tahu seberapa berbahayanya itu. Seorang ahli epidemiologi terkemuka di Universitas Hong Kong memperingatkan pada pertengahan Februari lalu bahwa Covid-19 dapat menginfeksi 60% populasi dunia jika dibiarkan tidak terkendali.

Meski pada sebagian besar pasien infeksi Covid-19 dimulai dan berakhir di paru-paru, siapa sangka jika penyakit ini bisa memengaruhi organ lain, termasuk ginjal.

Dilansir National Geographic, berikut penjabaran bagaimana Covid-19 memengaruhi ginjal.

Enam persen dari pasien SARS, dan seperempat pasien MERS, mengalami cedera ginjal akut. Penelitian menunjukkan virus corona dapat 'melakukan' hal yang sama.

Mungkin ini bukan hal yang umum dari Covid-19, tetapi kondisi ini disebut fatal.

Cegah batu ginjal. (coastal-mirror.com)
ginjal. (Shutterstock)

Tubulus ginjal tampaknya terpengaruh oleh virus corona, sebab setelah wabah SARS, WHO melaporkan bahwa virus ditemukan di bagian ginjal tersebut dan dapat menyebabkan peradangan.

Tidak jarang mendeteksi virus di dalam tubulus jika mereka juga terdapat di dalam aliran darah, kata Kar Neng Lai, seorang profesor emeritus di Universitas Hong Kong dan konsultan nefrologi di Sanatorium dan Rumah Sakit Hong Kong.

Sebab, ginjal secara terus menerus menyaring darah, sehingga terkadang sel tubular dapat menjebak virus dan menyebabkan cedera sementara, atau lebih ringan.

Cedera itu bisa menjadi mematikan jika virus menembus sel dan mulai bereplikasi.

Tetapi, menurut anggota kelompok peneliti pertama yang melaporkan SARS dan berkontribusi dalam penelitian Ginjal Internasional, tidak ada bukti bahwa virus SARS bereplikasi di ginjal.

Temuan itu, kata Lai, menunjukkan cedera ginjal akut pada pasien SARS mungkin karena beragam penyebab, termasuk tekanan darah rendah, sepsis, obat-obatan, atau gangguan metabolisme.

Gagal ginjal akut kadang-kadang juga dapat disebabkan oleh antibiotik, kegagalan multi-organ, atau dihubungkan ke ventilator terlalu lama.

Berita Terkait

Berita Terkini