Info

Ilmuwan Kini Tahu Bagaimana Cara Virus Corona 'Berkembang Biak' di Tubuh

Untuk menginfeksi inang, virus harus masuk ke satu sel manusia. Mereka menggunakan sel ini untuk mereplikasi diri.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi laboratorium. (pixabay/DarkoStojanovic)
Ilustrasi laboratorium. (pixabay/DarkoStojanovic)

Himedik.com - Dari hasil penelitian terbaru, ilmuwan kini tahu bagaimana cara virus corona baru SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 mengikat sel pernapasan manusia sehingga mereka mampu 'berkembang biak'.

Para peneliti yang dipimpin oleh Qiang Zhou, seorang peneliti di Universitas Westlake di Hangzhou, China, mengungkapkan bagaimana virus baru ini menempel pada reseptor di sel pernapasan yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 atau ACE2.

Menurut laporan Live Science, untuk menginfeksi inang (manusia), virus harus masuk ke satu sel manusia. Mereka menggunakan 'mesin' sel ini untuk mereplikasi diri, yang kemudian menyebar ke sel-sel baru.

Pada 19 Februari lalu, dalam jurnal Science, peneliti dari University of Texas di Austin menggambarkan kunci molekuler kecil pada SARS-CoV-2 yang memberikan akses virus masuk ke dalam sel. Kunci ini disebut protein S.

Zhou dan timnya pun menggambarkan kelanjutannya yang terbit pada Science, yaitu struktur protein reseptor ACE2 dan bagaimana itu serta protein S berinteraksi.

Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML
Virus corona (COVID-19) muncul dari permukaan sel manusia, credit: NIAID-RML

"Jika kita menganggap tubuh manusia sebagai rumah dan SARS-CoV-2 sebagai pencuri, maka ACE2 akan menjadi pegangan pintu rumah. Setelah protein S meraih gagang pintu, virus dapat memasuki rumah," kata Liang Tao, peneliti di Westlake University yang tidak terlibat dalam studi baru.

Zhou dan timnya menemukan ikatan molekul antara protein S dan ACE2 terlihat cukup mirip dengan pola pengikatan virus SARS.

Namun, ada beberapa perbedaan dalam hal asam amino yang digunakan untuk mengikat SARS-CoV-2 dengan reseptor ACE2.

"Sementara beberapa orang mungkin menganggap perbedaannya kecil, ini mungkin penting, sehubungan dengan kekuatan yang dimiliki masing-masing virus," kata peneliti.

Ikatan ini dapat memengaruhi seberapa mudah suatu virus menular dari satu orang ke orang lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini