Info

Cegah Covid-19 dengan Swakarantina, Amankah Pakai Jasa Food Delivery?

Banyak orang memilih memakai jasa pesan antar makanan atau food delivery selama swakarantina demi mencegah penularan virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi food delivery, pesan antar makanan [shutterstock]
Ilustrasi food delivery, pesan antar makanan [shutterstock]

Himedik.com - Dalam rangka mencegah penyebaran virus corona Covid-19 yang lebih luas, beberapa sekolah ditutup dan perusahaan meminta karyawan bekerja dari rumah. Karena, orang-orang disarankan untuk swakarantina dan menghindari kegiatan sosial.

Tindakan tersebut guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona Covid-19 yang kian meluas. Orang-orang diminta untuk mengisolasi diri sendiri dengan tetap berada di rumah.

Pastinya tindakan ini akan berdampak pada beberapa pihak, seperti restoran atau tempat makan. Beberapa orang mungkin memilih untuk memasak makanan sendiri demi menghindari makan di luar atau bertemu dengan orang lain.

Lalu, bagaimana nasib orang perantauan yang tidak bisa memasak sendiri? Mereka tentu saja akan mengandalkan jasa pesan antar makanan atau layanan food delivery. Tapi, apakah itu aman?

Sampai sekarang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegah Penyakit (CDC) yang memberikan informasi tentang corona Covid-19 tidak menyinggung soal keamanan pesan makanan atau food delivery.

Dalam kondisi ini, kita perlu memperhatikan rekomendasi kesehatan masyarakat oleh seorang profesor dan ahli di University of Minnesota, Craig Hedberg tentang penyakit yang ditularkan melalui makanan.

Ilustrasi gofood, food delivery, pesan antar makanan [shutterstock]
Ilustrasi gofood, food delivery, pesan antar makanan [shutterstock]

Selain itu, pandemi corona Covid-19 ini berkembang cukup cepat dan pesat. Karena itu, kita memang perlu memperhatikan kondisi di lingkungan sekitar kita.

Tak bisa dipungkiri bahwa manusia pasti butuh makan. Menurut Hedberg, layanan pengiriman makanan masih tergolong aman. Karena, jasa ini mengurangi peluang orang terinfeksi corona Covid-19 dengan tidak terpapar antar pernapasan.

"Menunggu antrian makan di meja atau berdiri lebih meningkatkan risiko orang terinfeksi corona Covid-19 karena terpapar antar pernapasannya," katanya dikutip dari Health.

Namun, orang yang mengantarkan makanan harus mengikuti praktik kebersihan yang aman dan sesuai rekomendasi ahli kesehatan.

Herdberg mengatakan belum ada informasi bahwa virus corona Covid-19 bisa menular lewat makanan. CDC telah menyampaikan bahwa virus bisa menular lewat tetesan cairan tubuh ketika batuk atau bersih, lalu mengenai hidung, mata atau mulut orang lain.

Dengan begitu, layanan food delivery ini cukup membantu orang-orang agar tidak berinteraksi, berkumpul dan mengisolasi diri di rumah. Asalkan, jasa pengantar makanan menjalani praktik keamanan dan kesehatan yang benar, seperti menjaga kebersihan diri sendiri.

Pakar keamanan pangan, Benjamin Chapman, PhD, seorang profesor di North Carolina State University percaya bahwa kemungkinan virus corona Covid-19 melalui makanan tidak terlalu tinggi.

"Karena makanan atau kemasan makanan belum diidentifikasi sebagai faktor risiko penularan corona Covid-19, jadi saya mengatakan kalau risikonya rendah," kata Chapman.

Berita Terkait

Berita Terkini