Info

2 Pasien Corona Covid-19 di AS Membaik Usai Minum Leronlimab, Obat Apa Itu?

Hingga kini memang masih belum ada obat yang disetujui efektif untuk Corona Covid-19, namun Leronlimab dipercaya dapat meredakan 'badai sitokin'.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Dua pasien virus corona baru atau Covid-19 di New York City, Amerika Serikat berangsur pulih setelah mengonsumsi obat Leronlimab. Obat itu biasanya digunakan untuk pasien HIV dan kanker payudara.

Dalam hitungan hari, keduanya beralih dari ruang ICU di mana mereka menggunakan ventilator ke ruang rawat biasa setelah mengonsumsi obat itu.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (28/3/2020), berdasarkan hasil uji coba dengan skala kecil, perusahaan bioteknologi CytoDyn percaya obat mereka, Leronlimab, memiliki potensi untuk mengobati pasien Corona Covid-19 dengan kondisi kritis.

Mereka percaya bahwa obat itu dapat meredakan'badai sitokin', atau banjir sel kekebalan yang dapat sama merusaknya dengan infeksi itu sendiri. Badai sitokin itu juga memicu peradangan paru-paru yang mengancam jiwa pada pasien virus corona baru.

Leronlimab hanya diuji pada tujuh pasien yang sakit kritis sejauh ini. Tetapi dua dari mereka kini tak perlu pakai ventilator atau alat bantu pernapasan. Sementara, dua pasien dengan peradangan parah yang membuat paru-paru mereka ke kegagalan organ, kini membaik.

Hingga kini memang masih belum ada obat yang disetujui efektif mengobati Corona Covid-19. Namun, CytoDyn adalah salah satu yang terbaru.

Gejala dan pencegahan Virus Corona (Coronavirus) Covid-19.
Gejala dan pencegahan Virus Corona (Coronavirus) Covid-19.

Kini obat itu sedang diuji untuk membantu menyelamatkan hidup pasien Corona Covid-19 di Amerika Serikat.

Jika terus menunjukkan hasil yang efektif, obat itu bisa saja mendapatkan persetujuan FDA paling cepat enam minggu.

Mengembangkan obat khusus untuk coronavirus Covid-19 sendiri membutuhkan waktu dan uang. Padahal para ilmuwan dan tenaga kesehatan terus berkejaran dengan jumlah pasien terus bertambah dan meninggal.

Para ilmuwan, universitas, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) semuanya kini berlomba untuk menguji obat yang ada atau obat yang sedang dikembangkan melawan virus yang seringkali mematikan itu.

Leronlimab sudah dalam uji coba dan menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk mengobati HIV. Tetapi para ilmuwan CytoDyn berpikir bahwa manfaat obat mereka untuk pasien virus corona bukan seperti antivirus.

Berita Terkait

Berita Terkini