Info

Sebelas Pasien Corona Covid-19 Pulih dengan Obat Hepatitis C, Danoprevir

Akankah danoprevir menjadi obat yang efektif untuk lawan virus corona Covid-19?

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi obat. (pixabay/Vacho)
Ilustrasi obat. (pixabay/Vacho)

Himedik.com - Sebuah obat yang digunakan untuk mengobati hepatitis C, dilaporkan aman untuk digunakan pada pasien corona covid-19. Oabt tersebut juga dipercaya mampu membantu mereka untuk pulih, menurut sebuah penelitian di China.

Obat danoprevir, yang dijual dengan nama dagang Ganovo, diberikan kepada 11 orang pasien Covid-19 dengan keparahan 'sedang'. Seperti dilansir dari Daily Mail, mereka memberi 11 pasien tersebut kombinasi danoprevir dan ritonavir selama empat hingga 12 hari.

Para ilmuwan menemukan itu aman dan tidak menyebabkan efek samping yang parah, meningkatkan prospeknya sebagai 'pilihan terapi yang menjanjikan', kata mereka.

Semua dari mereka pulih dan membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menghasilkan hasil tes negatif. Mereka dikeluarkan dari rumah sakit setelah suhu tubuh kembali normal, pernapasan membaik, paru-paru tampak lebih sehat dalam pemindaian dan dites negatif dua kali.

Para peneliti, yang dipimpin oleh Dr. Jinzi Wu, CEO Ascletis Pharmaceuticals, yang memproduksi obat tersebut, mengatakan, "Temuan kami menunjukkan bahwa menggunakan kembali danoprevir untuk Covid-19 adalah pilihan terapi yang menjanjikan."

Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Pandemi Virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Meski menunjukkan pemulihan, sayangnya temuan ini belum bisa disimpulkan sebagai pengobatan yang efektif untuk pasien corona Covid-19.

Para peneliti dari perusahaan bioteknologi China dan sebuah rumah sakit di Jiangxi, menerbitkan hasil uji coba ini tanpa ditinjau oleh ilmuwan lain.

Pun studi ini tidak melihat seberapa baik obat itu bekerja, atau membandingkannya dengan perawatan lain, tetapi menilai apakah obat itu aman untuk dikonsumsi.

Profesor Stephen Evans, seorang ahli statistik di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan ini adalah studi non-acak yang tidak terkontrol dan lemah.

"Karena itu hasilnya agak tidak dapat diandalkan dan sulit untuk ditafsirkan. Sementara obat ini bisa bermanfaat, uji coba acak yang tepat diperlukan," jelasnya.

Obat lain yang diuji coba pada pasien corona Covid-19 termasuk favipiravir obat flu Jepang, obat Ebola yang disebut remdesivir dan obat penekan HIV lopinavir/ritonavir.

Salah satu obat potensial telah disebut-sebut dalam bentuk obat anti-malaria, yakni klorokuin, yang juga digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan lupus.

Berita Terkait

Berita Terkini