Info

Dokter Tunjukkan Cara Mencuci Buah & Sayur Pakai Sabun, Padahal Tidak Aman

ilmuwan mengatakan mencuci buah dan sayur menggunakan sabun, meski di tengah wabah corona seperti ini, tetap berbahaya.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi buah-buahan (Pixabay/romanov)
Ilustrasi buah-buahan (Pixabay/romanov)

Himedik.com - Jeffrey VanWigen, seorang dokter keluarga di Grand Rapids, Michigan, AS, mengunggah sebuah video tutorial cara mencuci buah dan sayur selama pandemi virus corona baru ke kanal YouTube-nya pada Selasa (24/3/2020) lalu.

Dalam video tersebut VanWingen menyarankan untuk membersihkan buah menggunakan sabun.

Video ini pun ramai diperbincangkan dan tidak sedikit warganet yang mengatakan akan mengikuti cara yang diinstruksikan oleh VanWingen di video tersebut.

Namun, terlepas dari video ini, ilmuwan mengatakan bahwa ide mencuci buah dan sayuran menggunakan sabun bukan lah hal yang baik, bahkan di tengah pandemi ini sekalipun.

"Kami sudah tahu selama 60 tahun bahwa ada masalah toksisitas tentang mengkonsumsi sabun cuci piring rumah tangga," Benjamin Chapman, seorang profesor dan spesialis keamanan makanan di North Carolina State University, dikutip Live Science.

Jeffrey VanWigen menginstruksikan cara mencuci buah dan sayur (YoouTube/Jeffrey VanWigen)
Jeffrey VanWigen menginstruksikan cara mencuci buah dan sayur (YoouTube/Jeffrey VanWigen)

Menurutnya, sabun cuci piring yang masuk ke tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti iritasi gastrointestinal ringan dengan gejala mual, muntah, diare dan sakit perut. Ini karena produk berpori, sehingga dapat menyerap sabun.

"Ini bukan senyawa yang benar-benar dibuat untuk perut kita," sambungnya. Sebagai gantinya, Chapman menyarankan untuk mencucinya menggunakan air dingin seperti biasanya.

Departemen Pertanian AS (USDA) juga tidak menyarankan mencuci buah dan sayuran menggunakan sabun atau deterjen (sabun cuci piring).

"Produk-produk ini tidak disetujui atau dilabeli oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk digunakan pada makanan. Anda bisa menelan residu dari sabun atau deterjen yang diserap pada produk," menurut USDA.

Tidak hanya menggunakan sabun, di internet juga marak penggunaan cairan pemutih, jus lemon atau cuka untuk mencuci produk buah dan sayur selama wabah Covid-19.

Tapi sekali lagi, Chapman mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa cara-cara ini berhasil.

Tetapi ada satu hal yang dibenarkan oleh ilmuwan dari penuturan VanWingen, yaitu risiko terbesar seseorang tertular virus corona baru adalah saat mereka berbelanja.

"Risiko terbesar dari bahan makanan dan virus corona adalah waktu yang Anda habiskan di toko ketika berada di sekitar orang pembawa virus corona, baik yang bergejala maupun tidak bergejala, yang berada di toko," kata spesialis dalam ilmu makanan dan seorang profesor terkemuka di Rutgers University di New Jersey, Donald Schaffner.

Berita Terkait

Berita Terkini