Info

Dibandingkan Pandemi sebelumnya, Apakah Virus Corona Lebih Mematikan?

Virus corona ini adalah pandemi ketiga setelah flu Spanyol dan flu babi.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi rapid test corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Tercatat antara April 2009 hingga 2010 terjadi pandemi H1N1 atau flu babi telah menginfeksi 1,4 miliar orang di seluruh dunia dan menewaskan antara 151.700 hingga 575.400 orang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Menurut pakar Steffanie Strathdee, Dekan Asosiasi Ilmu Kesehatan Global di Departemen Kedokteran Universitas California San Diego, seharusnya pandemi flu babi ini menjadi tanda peringatan.

"Itu tidak berakhir menjadi pandemi yang menewaskan jutaan orang seperti yang kita khawatirkan, tetapi seharusnya menjadi peringatan. Dari semua perkiraan, Covid-19 akan menjadi pembunuh utama," tuturnya, dikutip dari Live Science.

Pandemi flu babi vs pandemi virus corona baru

Pandemi H1N1 adalah pandemi global kedua setelah flu Spanyol pada 1918 silam yang menjadi salah satu pandemi paling mematikan sepanjang sejarah.

Flu babi ini disebabkan oleh strain virus baru berasal dari Meksiko. Pada Juni 2009 ada cukup banyak kasus, sehingga Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah ini sebagai pandemi.

Pandemi virus flu babi (H1N1). [Sai Aung MAIN / AFP]
Pandemi virus flu babi (H1N1). [Sai Aung MAIN / AFP]

Di AS, antara April 2009 hingga April 2010, CDC memperkirakan ada 60,8 juta, dengan lebih dari 274.000 dirawat dan hampir 12.500 kematian (angka kematian sekitar 0,02%).

Sedangkan virus corona baru, sejauh ini tingkat kematian tinggi yaitu sekitar 2% (meski jumlah akan berubah seiring waktu). Meski terlihat kecil, jika diperkirakan dapat berarti jutaan kematian lagi.

Pandemi 2009 tercatat lebih banyak menyerang anak-anak dan orang dewasa muda, serta 80% kematian terjadi pada mereka yang usianya di bawah 65 tahun.

Berbeda dengan virus corona baru yang sejauh ini tercatat menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, termasuk orang tua di atas 60 tahun dan orang yang punya penyakit kronis.

Dilansir Live Science, flu H1N1 juga tidak lebih menular dibandingkan virus corona baru.

Nomor reproduksi dasar (R-nought value) adalah jumlah yang diharapkan dari orang yang dapat 'menangkap' virus dari satu orang yang terinfeksi.

Menurut ulasan yang terbit di jurnal BMC Infectious Disease, R-nought value adalah 1,46 untuk virus H1N1. Sedangkan untuk SARS-CoV-2, R-nought value diperkirakan antara 2 dan 2,5, untuk saat ini.

Berita Terkait

Berita Terkini