Info

Bermula dari China, Awal Penyebaran Virus Corona ke Seluruh Dunia

Covid-19 lebih sulit dikenadilan ketimbang SARS dan MERS.

Yasinta Rahmawati

virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)
virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Virus corona baru atau Covid-19 telah menyebar ke hampir setiap negara di dunia sejak pertama kali muncul di China pada awal tahun 2020.

Penyakit ini sudah mulai menyerang di Eropa, Amerika Serikat dan Asia Tenggara dan mulai menimbulkan kekacauan di Afrika dan Amerika Selatan.

Bagaimana virus corona baru, SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 dari China bisa hingga kini menyebar di hampir ke seluruh negara di dunia?

Dari Pasar Hewan

Dirangkum dari Telegraph, penyebaran virus corona ke seluruh dunia diyakini bermula dari "pasar basah" di Wuhan, China yang menjual hewan hidup dan mati, termasuk ikan dan burung.

Pasar-pasar seperti itu menimbulkan risiko yang lebih tinggi dari virus yang berpindah dari hewan ke manusia karena standar kebersihan sulit dipertahankan jika hewan hidup dipelihara dan disembelih di lokasi.

Biasanya, pasar tersebut juga sangat padat sehingga penyakit dapat menyebar dari satu spesies ke spesies lainnya.

Sumber hewan Covid-19 belum diidentifikasi, tetapi inang aslinya adalah kelelawar. Kelelawar tidak dijual di pasar Wuhan tetapi mungkin telah menginfeksi ayam hidup atau hewan lain yang dijual di sana.

Kelelawar memiliki banyak virus zoonosis termasuk Ebola, HIV dan rabies.

Ilustrasi kelelawar (Shutterstock)
Ilustrasi kelelawar (Shutterstock)

Sulit Dikendalikan

Covid-19 terkait erat dengan sindrom pernafasan akut yang parah (SARS) yang melanda seluruh dunia pada tahun 2002 hingga 2003. Virus itu menginfeksi sekitar 8.000 orang dan membunuh sekitar 800.

Namun penyebaran SARS dapat segera dihentikan, sebab sebagian besar mereka yang terinfeksi menunjukkan sakit parah sehingga jadi lebih mudah dideteksi, cepat ditangani dan akhirnya dapat dikendalikan.

Wabah lain dari virus corona adalah Middle East Respiratory Syndrome (Mers), kasus yang telah terjadi secara sporadis sejak pertama kali muncul pada tahun 2012. Ada sekitar 2.500 kasus dan hampir 900 kematian.

Berita Terkait

Berita Terkini