Info

Pakar Ungkap Seberapa Jauh Droplet Batuk dan Bersin Dapat Menyebar

Selama ini disebut bahwa droplet saat batuk dan bersin bisa menjangkau sekitar satu meter. Bagaimana fakta yang sebenarnya?

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Himedik.com - Diketahui bahwa droplet atau percikan ludah saat seseorang batuk atau bersin menjadi salah satu penyebab utama penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Namun kebanyakan dari kita tidak memahami seberapa jauh droplet saat bersin dan batuk bisa tersebar sehingga membuat penyebaran virus ini begitu cepat.

Oleh karena itu Kementerian Kesehatan menyarankan kita untuk menjaga jarak dari orang lain sejauh dua meter.

Namun sebenarnya, seberapa jauh sih droplet saat batuk atau bersin bisa tersebar?

Dikutip dari SELF, para peneliti hanya pernah memperkirakan seberapa jauh droplet ini bisa tersebar, bukan dalam angka pasti. Dan hal-hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti seberapa keras seseorang batuk dan bersin.

Di dalam droplet seseorang mengandung patogen yang bisa tersebar sejauh dua meter saat seseorang yang sakit bersin atau batuk, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS).

Batuk. (shutterstock)
Batuk. (shutterstock)

Sebuah studi tahun 2014 dari para ilmuan MIT menyatakan bahwa partikel droplet yang lebih kecil bisa tersebar hingga 2,5 meter secara horizontal di udara dan 4-6 meter secara vertikal di udara.

Mereka mencatat bahwa secara teori angka tersebut cukup tinggi untuk masuk dan tersebar melalui sistem ventilasi atap dalam sebuah gedung.

Selain itu, yang menjadi masalah bukan hanya sejauh apa mereka tersebar, namun seberapa lama mereka bertahan di udara dan di beberapa benda.

Untuk Covid-19, studi tersebut menyebutkan bahwa partikel virus corona terdeteksi di udara untuk rata-rata sekitar 2,7 jam. Akan tetapi, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.

Meskipun Anda menahan napas saat ada seseorang di dekat Anda batuk atau bersin, tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan risiko Anda tertular.

Ilustrasi pasien batuk dan sesak dada, bisa jadi tanda terinfeksi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien batuk dan sesak dada, bisa jadi tanda terinfeksi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Partikel tersebut akan bertahan di sekitar situ untuk beberapa menit, dan dalam beberapa kasus bisa dalam jam, dan Anda tidak bisa menahan napas Anda selama itu," kata Keith Roach, MD, profesor kedokteran klinis di New York Presbyterian Hospital.

Alasan mengapa Covid-19 sangat menular karena virus ini masih baru, yang berarti belum ada orang yang kebal terhadapnya.

Akan tetapi dengan beberapa penyakit yang sudah ada seperti demam dan flu, berita baiknya adalah paparan sebelumnya dengan sejumlah virus dan riwayat vaksin bisa melindungi Anda dari penyakit tersebut.

Bila Anda adalah salah seorang yang mengalami demam ataupun flu, jangan lupa untuk menggunakan masker atau menutup wajah Anda menggunakan tisu atau bagian dalam siku saat batuk maupun bersin.

Hal ini sangat membantu untuk menghindari kemungkinan orang lain tertular penyakit Anda. Dan lebih baik hindari menutupnya dengan tangan karena justru lebih mudah menyebarkan penyakit tersebut ke mana-mana.

Selain menutup wajah Anda, jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan seksama meskipun sedang sakit, terutama jika Anda telanjur batuk atau bersin dan menutupinya dengan kedua tangan Anda.

Penting juga untuk menjaga jarak Anda dari orang lain saat Anda sakit dan sesering mungkin mendisinfektan permukaan-permukaan yang sering Anda sentuh.

Berita Terkait

Berita Terkini