Info

Obat Kutu Kepala Diduga Bisa Sembuhkan Corona Covid-19, ini Temuan Studi!

Sebuah studi menemukan bahwa obat kutu kepala memiliki potensi melawan virus corona Covid-19, tetapi masih dalam penelitian lebih lanjut pada manusia.

Rendy Adrikni Sadikin | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Para ahli kesehatan masih melakukan penelitian mengenai obat yang efektif melawan virus corona Covid-19. Tapi, sebuah studi baru menemukan obat kutu kepala berpotensi membunuh virus corona Covid-19.

Setelah observasi selama 48 jam di laboratorium, studi ini mengklaim bahwa obat kutu kepala anti-parasit Ivermectin bisa mengobati virus corona Covid-19.

Studi yang dilakukan oleh Universitas Monash di Melbourne Australia ini menunjukkan bagaimana satu dosis obat Ivermectin bisa menghentikan virus corona Covid-19 agar tidak tumbuh atau menyerang sel-sel dalam tubuh.

Dr Kylie Wagstaff dari Monash Biomedicine Discovery Institute mengatakan satu dosis obat kutu kepala ini bisa membunuh semua RNA virus corona Covid-19.

"Kami menemukan bahwa dosis tunggal bisa membunuh semua RNA virus secara efektif, dengan mematikan semua genetik virus selama 28 jam. Bahkan ada pengurangan yang signifikan pada 24 jam," jelas Dr Kylie Wagstaff dikutip dari The Sun.

Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Sebenarnya, belum diketahui cara kerja Ivermectin dalam melawan virus. Tetapi, penelitian ini berpendapat bahwa obat itu bisa menghentikan virus agar tak menghalangi sel inang.

Namun, uji klinis pada orang masih belum dilakukan. Para ilmuwan masih berusaha menentukan dosis yang tepat dan aman bagi manusia.

"Pada saat kita mengalami pandemi global ini dan belum ada pengobatan yang disetujui. Secara realistis, persediaan vaksin mungkin butuh waktu lama. Jika kita memiliki senyawa yang sudah tersedia di seluruh dunia dan bisa mengobati, maka obat itu bisa membantu orang-orang lebih cepat," kata Wagstaff.

Menurutnya, ilmuwan mungkin membutuhkan waktu sebulan untuk melakukan uji coba pra-klinis dan klinis kepada manusia.

Sementara itu, para ilmuwan di Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Australia dan China sedang berusaha menemukan vaksin yang tepat untuk membunuh virus corona jenis baru ini.

Saat ini belum ada vaksin preventif untuk mengatasi virus corona Covid-19. Namun, para ilmuwan berlomba menemukan vaksin yang tepat untuk menghentikan penyebarannya. Adapun satu vaksin potensi sedang dikembangkan oleh produsen rokok British American Tobacco (BAT).

Berita Terkait

Berita Terkini