Info

Khawatir akibat Virus Corona Covid-19 Bisa Memicu OCD, Benarkah?

Wabah virus corona Covid-19 telah membuat banyak orang cemas dan merasa ketakutan, sehingga beberapa mungkin berpikir bisa mengalami OCD akibat pandemi ini.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi cemas terhadap berita virus corona Covid-19. (shutterstock.com)
Ilustrasi cemas terhadap berita virus corona Covid-19. (shutterstock.com)

Himedik.com - Banyak orang mungkin merasa khawatir dan takut berlebih akibat wabah virus corona Covid-19 yang tak kunjung usai. Sehingga orang dengan gangguan obsesif kompulsif (OCD) tentu butuh upaya lebih untuk mengelola kondisinya dalam situasi sekarang ini.

Ahli kesehatan telah menyarankan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus, seperti mencuci tangan, menjaga jarak sosial, menghindari orang sakit dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh.

Namun dilansir dari WebMD, orang dengan OCD mungkin perlu langkah yang lebih untuk mengelola kondisinya. Beberapa orang dengan OCD mungkin merasa kondisinya memburuk ketika khawatir dengan virus corona. Covid-19.

Orang dengan OCD sering kali memiliki pikiran atau obsesi yang tidak disukai, seperti ide, gambar, perasaan dan keinginan untuk bertindak. Bagi seseorang yang menderita OCD, obsesi-obsesi ini bisa terasa seperti tanda peringatan bahaya dan melakukan hal-hal tertentu (kompulsi) dapat membantu mengatasi kecemasannya.

Lalu, bisakah kekhawatiran akibat virus corona Covid-19 menyebabkan OCD?

Ilustrasi cemas di depan laptop
Ilustrasi cemas di depan laptop

Saat ini semua orang didesak untuk menjaga kebersihan demi mencegah penularan virus corona Covid-19. Beberapa orang mungkin memiliki rasa takut dan khawatir berlebihan karena kondisi ini.

Bentuk ketakutan ini seperti khawatir tidak cukup cuci tangan sekali, takut berdiri di dekat orang yang terlihat sehat tetapi membawa virus dan Anda bisa terinfeksi serta menyebatkan virusnya ke orang lain.

Tapi, kekhawatiran terhadap virus corona Covid-19 ini tidak akan menyebabkan OCD. Kekhawatiran ini hanya sebatas membuat seseorang tidak bisa menjalanlam rutinitasnya.

Karena, OCD bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti perubahan otak atau kimia tubuh, genetik dan kebiasaan yang dipelajari sejak lama. Uniknya, OCD adalah perilaku yang merupakan pola jangka panjang. 

Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]
Ilustrasi cemas atau khawatir [Shutterstock]

OCD tidak bisa terjadi secara tiba-tiba, termasuk ketika menghadapi situasi yang sama menyusahkannya dengan corona Covid-19.

Banyak orang merasa cemas tentang wabah virus corona Covid-19. Tapi orang yang tidak memiliki OCD, kekhawatiran ini tidak akan membuat Anda merasa harus melakukan ritual atau paksaan seperti orang OCD.

Terkadang, mereka masih bisa beristirahat sejenak dari kekhawatirannya sambil mengikuti panduan untuk menjaga diri dari virus corona Covid-19.

Berita Terkait

Berita Terkini