Info

Bekerja di Rumah Bisa Memicu Burnout atau Kelelahan, Begini Ciri-cirinya!

Bekerja dari rumah selama masa isolasi mandiri di tengah pandemi virus corona Covid-19 bisa memicu burnout.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi bekerja di rumah - (Pixabay/StartupStockPhotos)
Ilustrasi bekerja di rumah - (Pixabay/StartupStockPhotos)

Himedik.com - Beberapa perusahaan telah memutuskan karyawannya bekerja di rumah selama wabah virus corona Covid-19. Beberapa orang mungkin akan merasa nyaman di hari pertama bekerja di rumah.

Tetapi, Anda pasti akan menemukan kendala setelah cukup lama bekerja dari rumah. Sejumlah orang mungkin akan mengalami kelelahan atau burnout akibat bekerja dari rumah.

Sayangnya, banyak orang sering tak menyadari dirinya mengalami kelelahan atau burnout akibat bekerja di rumah. Karena, tidak ada orang yang mengawasi, mengingat untuk istirahat dan lainnya seperti di kantor.

Brendan Strett, kepala kesejahteraan emosional di Nuffield Health mengatakan bahwa bekerja terlalu keras di rumah bisa menjadi pemicu utama kelelahan.

"Ada batasan berapa jam kita bisa bekerja berkelanjutan setiap harinya. Sebelum mengalami kelelahan, kita harusnya bisa mencari tindakan pencegahan atau mengatasinya," kata Brendan dikutip dari Metro.

Ilustrasbekerja di rumah. (Shutterstock)
Ilustrasi bekerja di rumah. (Shutterstock)

Namun, Anda perlu mengetahui tanda-tanda mengalami kelelahan atau burnout akibat bekerja dari rumah.

1. Anda berjuang menempatkan segala sesuatu ke dalam perspektif

Orang yang mulai merasakan kehabisan tenaga akan merasakan perasaan yang tidak berdaya dan memuncak. Anda juga mungkin akan merasakan penuh ketika terlalu banyak pikiran di kepala.

Setelah mencapai kelelahan, Anda mungkin akan merasa sulit menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kecil.

2. Anda mengalami perubahan suasana hati

Orang yang mengalami kelelahan atau burnout juga akan mengalami perubahan suasana hati, seperti ledakan emosi atau iritasi.

Anda mungkin membiarkan kondisi diri sendiri yang stres. Padahal stres jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, serangan panik dan depresi.

3. Anda merasa energi terkuras

Saat membuka mata di pagi dan memejamkan mata di malam hari selalu pekerjaan Anda yang ada di dalam pikiran.

Ketika Anda tidak bisa bekerja akibat wabah virus ini, seseorang cenderung akan memikirkan hal yang bisa dilakukan.

Situasi ini bisa menguras sumber daya tahan tubuhnya. Seseorang juga mungkin akan mengalami efek samping pada fisik, seperti pusing, kelelahan, sakit kepala, berkeringat dan sesak napas.

4. Anda takut mendelegasikan

Saat kekurangan energi, Anda juga akan merasa sulit mendelegasikan tugas. Sehingga tak ada salahnya membagi tugas pada anggota tim yang sangat kompeten dan senior yang berpengalaman.

5. Anda terus-menerus memeriksa email

Anda memang disarankan tetap berkoordinasi dengan baik oleh rekan satu tim. Namun, kebiasaan memeriksa kotak masuk email secara kompulsif sampai larut malam bisa menjadi tanda burnout pada sesseorang.

Berita Terkait

Berita Terkini