Info

Tingkat Keparahan Covid-19 Bisa Disebabkan oleh Faktor Genetik

Ada suatu genetik yang dapat menentukan tingkat keparahan Covid-19 pada masing-masing pasien.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Suara.com/Shutterstock)

Himedik.com - Sebuah penelitian awal dan baru menunjukkan faktor genetik tertentu mungkin dapat menjadi penyebab tingkat keparahan Covid-19 pada masing-masing pasien.

Sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi terhadap virus, sebagian berkat gen tertentu yang membantu sel menemukan kuman ketika memasuki tubuh.

Gen-gen tersebut, yang dikenal sebagai gen human leukocyte antingen (HLA), mengandung instruksi untuk membangun protein yang berikatan dengan patogen. protein ini berfungsi sebagai tanda peringatan kepada sel-sel kekebalan tubuh.

Sel-sel kekebalan, setelah 'dilatih' untuk mengenali patogen-patogen ini, akan memulai proses pembentukan antibodi untuk menargetkan dan menghancurkan mereka.

Dilansir Live Science, setiap individu memiliki kode gen HLA untuk tiga kelas protein yang berbeda. Kata lainnya, HLA terdiri dari berbagai rasa, dan tergantung pada HLA yang dimiliki, tubuh seseorang dapat melawan kuman secara lebih baik atau lebih buruk, termasuk virus corona baru.

Ilustrasi rekayasa genetika. [Shutterstock]
Ilustrasi genetik. [Shutterstock]

Studi awal yang terbit pada 17 April di Journal of Virology, peneliti menggunakan model komputer untuk memprediksi kombinasi HLA mana yang terbaik untuk mengikat SARS-CoV-2, dan mana yang kemungkinan paling buruk.

"Jika HLA tertentu dapat mengikat dengan baik sebagian besar protein virus, kami berharap akan ada respon imun yang lebih protektif," kata penulis Abhinav Nellore dan Dr. Reid Thompson, pemimpin kelompok riset di Oregon Health and Science University.

Ketika gen HLA mengikat secara lebih baik artinya protein virus lebih cenderung ditunjukkan dalam sel-sel kekebalan dan mendorong produksi antibodi yang spesifik.

"Jika interaksinya tidak stabil, Anda tidak akan memiliki respons kekebalan yang tepat," kata Dr. Shokrollah Elahi, asisten profesor di Departemen Mikrobiologi Medis dan Imunologi di Universitas Alberta.

Tetapi ikatan yang stabil tidak menjamin respons kekebalan terbaik, tambah Elahi.

Penelitian ini mengidentifikasi enam tipe HLA dengan kapasitas tinggi untuk mengikat urutan protein SARS-CoV-2 yang berbeda. Menurut mereka, tipe HLA yang dikenal sebagai HLA-B * 46: 01 memiliki kapasitas prediksi terendah untuk mengikat virus.

COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML

Jenis HLA ini juga muncul pada studi 2003 terhadap infeksi SARS. Studi yang terbit di BMC Medical Genetics ini menemukan HLA-B * 46: 01 pada kelompok pasien Asia dikaitkan dengan infeksi parah.

Tetapi peneliti mencatat mereka masih memerlukan data klinis untuk mengonfirmasi koneksi tersebut, yang juga berlaku untuk studi terhadap virus corona baru ini.

"Keterbatasan yang paling substansial dari penelitian kami adalah bahwa ini dilakukan sepenuhnya pada komputer dan tidak melibatkan data klinis dari pasien COVID-19," kata penulis.

"Kecuali dan sampai temuan yang kami sajikan di sini divalidasi secara klinis, ini tidak boleh digunakan untuk tujuan klinis apa pun," tambah mereka.

Berita Terkait

Berita Terkini