Info

Berjemur 10 Menit Per Hari Bisa Turunkan Risiko Corona Covid-19, Benarkah?

Peneliti menemukan berjemur di bawah sinar matahari selama 5 hingga 10 menit per hari bisa turunkan risiko terinfeksi virus corona Covid-19.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (pixabay)
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (pixabay)

Himedik.com - Paparan sinar matahari sempat dikatakan tidak bisa mencegah virus corona Covid-19. Tetapi, seorang dokter mengatakan paparan sinar matahari sepuluh menit sehari bisa mengurangi risiko virus corona Covid-19.

Pakar kesehatan Australia, Dr Rachel Neale mengatakan kadar vitamin D yang rendah bisa meningkatkan kerentanan seseorang terhadap virus corona Covid-19. Kadar vitamin D dalam tubuh ini salah satunya bisa diperoleh dari paparan sinar matahari.

Selain paparan sinar matahari, Anda juga bisa mendapatkan vitamin D dari suplemen atau makanan selama masa isolasi mandiri di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Dr Neale yang juga peneliti kanker kulit, dilansir dari The Sun, mengklaim pada dasarnya vitamin D bisa mengendalikan gejala-gejala infeksi virus corona Covid-19 tersebut.

Masuk akal bila kekurangan vitamin D bisa meningkatkan risiko gejala virus corona Covid-19 dan berpotensi membuat gejala lebih buruk. Karena, vitamin D memiliki efek lebih penting pada sistem kekebalan tubuh.

Tahun lalu, Dr Neale dan tim peneliti mengklaim bahwa suplemen vitamin D bisa mengurangi risiko infeksi pernapasan akut, yang merupakan penyebab corona Covid-19.

Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)
Ilustrasi berjemur di bawah sinar matahari. (shutterstock)

Menurut penelitian mereka terhadap 78 ribu pasien, orang dengan kadar vitamin D rendah hampir 2 kali lebih berisiko terinfeksi penyakit pernapasan akut daripada orang yang tinggi vitamin D.

Selain itu, mereka juga mengklaim orang yang kekurangan vitamin D cenderung lebih lama sakit daripada yang tidak. Karena, vitamin D dianggap mampu menangkal infeksi pernapasan dengan meningkatkan zat seperti antibiotik di paru-paru.

Dr Neale mengungkapkan bahwa berada di bawah paparan sinar matahari selama 5 hingga 10 menit setiap hari bisa memicu produksi vitamin D dalam tubuh.

Ia tidak menyarankan minum suplemen vitamin D, karena percaya paparan sinar matahari bisa memberikan manfaat lebih banyak. Tetapi, Anda yang tidak mendapatkan cukup sinar matahari selama penguncian bisa mengonsumsi suplemen.

Meski demikian, Kesehatan Masyarakat Inggris mengatakan bahwa sekarang ini tidak ada bukti bahwa vitamin D dari paparan sinar matahari bisa mengurangi risiko virus corona Covid-19.

Namun, sebuah tim peneliti dari Universitas Granada di Spanyol akan menjalankan percobaan selama sepuluh minggu terhadap 200 pasien corona Covid-19 untuk mengetahui vitamin D dari paparan sinar matahari bisa membantu melawan penyakit atau tidak.

Ilustrasi Terpapar Sinar Matahari. (Shutterstock)
Ilustrasi Terpapar Sinar Matahari. (Shutterstock)

Para ilmuwan mengatakan kekurangan vitamin D pada anak dianggap sebagai penyebab utama infeksi virus corona di masa lalu.

Dr Jenna Macciochi, dari uNiversity of Sussex pun mengatakan kekurangan vitamin D bisa membuat Anda tiga sampai empat kali lebih mungkin terserang flu.

"Karena itu, masuk akal bila infeksi pernapasan akibat virus corona Covid-19 akan lebih buruk jika Anda kekurangan vitamin D," kata Jenna Macciochi.

Vitamin D sangat penting untuk membantu tubuh menyerap kalsium serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Berita Terkait

Berita Terkini