Info

Kesepian selama di Rumah Aja Bisa Pengaruhi Kesehatan, Ini Temuan Peneliti

Peneliti menemukan bahwa kesepian selama masa isolasi mandiri di rumah aja bisa menyebabkan peradangan.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi kesepian. (unsplash/@Anthony Tran)
Ilustrasi kesepian. (unsplash/@Anthony Tran)

Himedik.com - Isolasi mandiri di rumah aja selama pandemi virus corona Covid-19 juga menyebabkan seseorang merasa kesepian. Padahal, rasa kesepian ini bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioural ini menganalisis 30 studi yang sebelumnya menyelidiki hubungan antara isolasi sosial dan kesepian dengan peradangan dalam tubuh.

"Hasil kami menunjukkan kesepian dan isolasi sosial terkait dengan peradangan yang berbeda. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya untuk membedakan antara kesepian dan isolasi mandiri," kata peneliti studi Christina Victor, Profesor di Brunel University di Inggris dikutip dari India Today.

Menurut para peneliti, peradangan adalah cara tubuh memberi sinyal pada sistem kekebalan tubuh untuk menyembuhkan dan memperbaiki jaringan yang rusak, serta mempertahankan diri terhadap virus dan bakteri.

Pada akhirnya, peradangan bisa merusak sel-sel, jaringan dan organ tubuh yang sehat. Kondisi ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular.

Ilustrasi Isolasi Mandiri (Shutterstock)
Ilustrasi Isolasi Mandiri (Shutterstock)

Para peneliti menemukan bahwa isolasi sosial, keadaan objektif untuk diisolasi dari orang lain berkaitan dengan munculnya protein C-reaktif, zat protein yang dilepaskan ke dalam aliran darah dalam beberapa jam setelah cedera jaringan.

Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan kadar fibrinogen glikoprotein yang berubah menjadi gumpalan darah berbasis fibrin.

Menariknya lagi, para peneliti juga mengidentifikasi bahwa hubungan antara isolasi sosial dan peradangan fisik lebih mungkin terjadi pada pria daripada wanita.

Tetapi, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pria dan wanita mungkin merespons secara berbeda terhadap stres sosial.

"Data yang kami periksa menunjukkan bahwa isolasi sosial mungkin terkait dengan peradangan, tetapi hasil dari hubungan langsung antara kesepian dan peradangan kurang meyakinkan," kata peneliti studi Kimberley Smith, Profesor di University of Surrey di Inggris.

Penelitian ini menjadi penting karena ahli harus mengetahui hubungan antara kesepian dan isolasi sosial dengan kondisi kesehatan seseorang.

Berita Terkait

Berita Terkini