Info

Simak! 7 Faktor Penentu Sembuh atau Meninggal Pasien Corona Covid-19

Hampir sebagian besar gejala Covid-19 akan diperburuk dengan adanya penyakit jantung atau hipertensi.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi pasien Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien Covid-19. (Shutterstock)

4. Merokok

Diungkapkan dalam sebuah studi di China, lebih banyak perokok yang mengidap Corona Covid-19 dan masuk ke ICU atau meninggal, dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.

Simak! 7 Faktor Penentu Sembuh atau Meninggal Pasien Corona Covid-19 - 1

Merokok membuat tubuh lebih rentan terhadap viris Corona Covid-19, karena asap rokok menurunkan sistem kekebalan tubuh, merusak jaringan pernapasan, dan memicu inflamasi kronis.

5. Obesitas

Sebuah studi awalan di China mengungkapkan bahwa pasien yang obesitas dua kali lebih mungkin mengidap pneumonia yang parah.

Perempuan obesitas. [Shutterstock]
Perempuan obesitas. [Shutterstock]

Sementara mereka yang kegemukan memiliki 86 persen risiko lebih tinggi terkena kondisi yang sama dibanding dengan yang berat badannya normal.

Masih belum jelas mengapa obesitas terkait dengan banyaknya pasien Corona Covid-19 yang masuk rumah sakit dan parah lebih banyak.

Namun, ada beberapa kemungkinan, seperti obesitas merupakan faktor risiko dari infeksi yang parah.

6. Golongan Darah

Golongan darah kemungkinan menjadi prediktor seberapa rentan seseorang tertular Corona Covid-19.

golongan darah. (Shutterstock)
golongan darah. (Shutterstock)

Studi di China menyebutkan bahwa mereka yang bergolongan darah A lebih rentan tertular, dan mereka yang bergolongan darah O lebih sedikit rentan tertular Corona Covid-19.

Mengapa hal ini terjadi masih belum diketahui. Bisa jadi golongan darah seseorang mengindikasikan jenis antigen tertentu yang menyelubungi permukaan sel darah mereka.

Antigen ini memproduksi antibodi tertentu untuk membantu melawan patogen seperti virus Corona Covid-19.

7. Faktor Genetik

Para ahli percaya bahwa faktor genetik tertentu bisa membuat seseorang yang sehat jatuh sakit atau bahkan meninggal akibat virus tersebut.

Dalam sebuah skenario, gen yang menkonstruksi sel-sel untuk membangun reseptor ACE2 mungkin cukup berbeda di antara orang-orang yang tertular infeksi parah dan mereka yang mungkin tak menujukkan gejala apapun.

Hal ini yang mempengaruhi sistem imun tubuh menghadapi serangan patogen.

Berita Terkait

Berita Terkini