Info

Meski FDA Sudah Melarang, Donald Trump Tetap Konsumsi Hidroksiklorokuin

Studi menunjukkan efek negatif dari penggunaan hidroksiklorokuin, tapi Donald Trump tetap mengonsumsinya.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi obat-obatan. (iStock)
Ilustrasi obat-obatan. (iStock)

Himedik.com - Donald Trump, Presiden Amerika Serikat mengatakan selama ini ia telah mengonsumsi obat hidroksiklorokuin, obat anti-malaria yang menurutnya dapat mengobati Covid-19.

Padahal. FDA (BPOM AS) dan studi telah membuktikan bahwa hidroksiklorokuin tidak terbukti ampuh menyembuhkan dan telah diperingatkan tentang efek samping negatif serius untuk penggunaannya.

"Saya meminumnya. Yang biasa saya katakan pada kalian adalah, sejauh ini, aku merasa baik-baik saja," katanya, saat jumpa pers Senin (18/5/2020).

Sang presiden melanjutkan bahwa dirinya hanya mengambil dosis awal.

"Tampaknya berdampak. Mungkin iya, mungkin tidak... Kalian tidak akan sakit dan mati," sambungnya, dilansir dari Independent.

Ilustrasi obat antivirus Covid-19. (Pixabay)
Ilustrasi obat  Covid-19. (Pixabay)

Trump mengaku telah mengonsumsi obat tersebut selama satu setengah minggu, atau 10 hari. Dan mengatakan bahwa ia meminumnya setiap hari dan senang karena ia tidak menunjukkan gejala (Covid-19).

Ia mengaku mengonsumsi obat ini lantaran sering mendapat telepon dari profesional medis yang memuji obat hidroksiklorokuin ini.

Pengungkapannya disampaikan beberapa minggu setelah New York Times melaporkan keluarga Trump memiliki ikatan keuangan dengan perusahaan induk dari salah satu perusahaan yang membuat hidroksiklorokuin.

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

Di sisi lain, sebelumnya, hidroksiklorokuin digunakan dokter pada pasien positif Covid-19, sedangkan Trump mengonsumsinya sebagai langkah pencegahan.

Trump menambahkan bahwa dirinya mengonsumsi obat ini di bawah pengawasan tim medis Gedung Putih.

Pada hari yang sama, Gedung Putih pun merilis pernyataan dari dokter sang presiden, Angkatan Laut Cdr Sean Conley, bahwa Trump sudah berdiskusi dengannya sebelum meminum hidroksiklorokuin.

Menurut Conley, mereka memutuskan hal ini karena manfaat potensial dari obat melebihi risiko relatifnya.

Berita Terkait

Berita Terkini