Info

Setelah 10 Minggu Lockdwon, Italia Mulai Beraktivitas Lagi

Bagaimana cara Italia membuka kembali setelah lockdown?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi Italia. (Pixabay/David Mark)
Ilustrasi Italia. (Pixabay/David Mark)

Himedik.com - Mulai Senin (18/5/2020), beberapa pertokoan, salon, hingga restoran di Italia mulai buka kembali. Saat ini, Italia memang sedang mempercepat upaya untuk bangkit kembali dari krisis virus corona setelah lockdown selama 10 minggu.

Pemilik toko maupun restoran masih memberlakukan jarak fisik antar pelanggan, serta memakai masker. Bahkan, beberapa pegawai salon memakai pelindung wajah untuk pencegahan.

"Saya belum bekerja selama dua setengah bulan. Ini hari yang indah dan menyenangkan," kata Valentino Casanova, bartender di cafee Canova di pusat kota Piazza del Popolo di Roma.

Dilansir CBC, sebanyak 32.000 orang Italia telah meninggal karena Covid-19 sejak wabah dikonfirmasi pada 21 Februari lalu. Ini adalah angka kematian tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris.

Di Italia, wabah dilaporkan berpusat di wilayah utara Lombardy dekat ibukota keuangan Milan, serta Piedmont dan Emilia-Romagna.

Piazza del Popolo, Italia saat hari pertama dibuka kembali (Instagram)
Piazza del Popolo, Italia saat hari pertama dibuka kembali (Instagram/facemil)

Italia merupakan negara di Eropa yang memberlakukan pembatasan nasional pada awal Maret, baru melonggarkan aturan untuk keluar rumah pada 4 Mei, ketika saat itu memungkinkan pabrik dan taman dibuka kembali.

Hari Senin menandai langkah besar menuju pemulihan, dengan perjalanan yang tidak dibatasi di masing-masing wilayah serta orang-orang bisa kembali bertemu di luar rumah.

"Saya sudah memiliki 150 pesanan, semuanya sangat mendesak, semuanya bersikeras bahwa mereka harus menjadi yang pertama dalam daftar. Aku punya agenda penuh selama tiga minggu," tutur Stafenia Ziggiotto, seorang pekerja salon di resor Courmayeur, Alpine.

Namun, banyak pemilik bisnis khawatir pembukaan kembali ini tidak akan meredakan banyak masalah. Mereka khawatir, virus corona yang masih ada membuat orang Italia berada di rumah, sedangkan turis asing yang sangat penting bagi perekonomian, sama sekali tidak ada.

Pemerintah setempat mengatakan akan membuka perbatasan Italia dengan Eropa dan memungkinkan perjalanan gratis antar kawasan mulai 3 Juni.

Di sisi lain, masih ada beberapa pemilik restoran yang memilih menunda pembukaannya. Misalnya Monica Robaldo, pemilik restoran Pierre Alexis 1877 di Courmayeur, yang akan membuka restorannya setelah akhir Mei.

"Kami memiliki pelanggan setia ... kebanyakan wisatawan, jadi sementara perjalanan antara daerah dan dari luar negeri tidak diperbolehkan, tidak ada gunanya membuka kembali," katanya.

Berita Terkait

Berita Terkini