Himedik.com - Meningkatnya tekanan darah saat dan setelah berolahraga bisa menandakan penyakit di masa depan. Kondisi tersebut dikaitkan dengan risiko hipertensi, penyakit kardiovaskular praklinis dan klinis yang lebih tinggi.
Melansir dari Medical Xpress, respon tekanan darah saat berolahraga adalah tanda signifikan penyakit kardiovaskular dan risiko kematian pada orang dewasa muda hingga setengah baya.
Baca Juga
Penjelasan Ilmiah di Balik Perasaan Bahagia Usai Memasak dan Membuat Kue
Bikin Terharu, 5 Hal Ini Harus Dihadapi Tenaga Medis saat Pandemi Covid-19
Kak Seto Sebut NF Gadis Pembunuh Bocah Punya Sifat Callous Unemotional
Ratusan Kasus Corona Covid-19 di Korea Selatan Berasal dari Kelas Zumba!
Psikis NF Gadis Pembunuh Bocah Membaik karena Terapi Seni, Apa Itu?
Usai Pulih dari Virus Corona Covid-19, Pasien Bisa Alami Gangguan Mental
Tetapi, beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara respon tekanan darah setengah baya pada olahraga submaksimal dengan risiko kardiovaskular dan mortalitas di kemudian hari.
Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston (BUSM) mengevaluasi hubungan perubahan tekanan darah dan pemulihan dengan indikator penyakit praklinis di antara peserta dari Framingham Heart Study (usia rata-rata 58 tahun, 53 persen wanita).
Mereka kemudian mengikuti peserta ini untuk menilai apakah perubahan tekanan darah ini dikaitkan dengan risiko hipertensi atau penyakit kardiovaskular.
Mereka mengamati bahwa kedua tekanan darah sistolik olahraga (SBP) yang lebih tinggi dan tekanan darah diastolik olahraga (DBP) dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena hipertensi.
Selain itu, baik pemulihan SBP dan DBP yang tertunda setelah berolahraga dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang lebih tinggi.
"Cara perubahan tekanan darah kita selama dan setelah berolahraga memberikan informasi penting tentang apakah kita akan mengembangkan penyakit di masa depan," kata Vanessa Xanthakis, Ph.D., asisten profesor kedokteran dan biostatistik di BUSM dan Peneliti untuk Framingham Heart Study.
"Ini dapat membantu peneliti mengevaluasi apakah informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih baik orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena hipertensi dan CVD," tambahnya.
Xanthakis merekomendasikan agar orang mengetahui angka tekanan darah mereka. Selain itu konsultasikan dengan dokter mengenai perubahan tekanan darah selama dan setelah berolahraga.
Serta mengikuti gaya hidup sehat (termasuk jadwal aktivitas fisik rutin) untuk membantu menurunkan risiko penyakit di kemudian hari.