Info

Sering Mengalami Perut Kembung? Coba Rutin Makan Pepaya

Di kulit pepaya, terdapat enzim papain yang mampu memecah protein dalam saluran pencernaan.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi buah pepaya. (Pixabay/sandid)
Ilustrasi buah pepaya. (Pixabay/sandid)

Himedik.com - Perut kembung dikenal sebagai masalah umum pada pencernaan, namun tetaplah dapat mengganggu aktivitas. Penyebab perut kembung sendiri bisa terjadi karena terlalu banyak menelan udara saat makan.

Selain itu, makanan yang dikonsumsi juga bisa berpengaruh. Contohnya kacang, bawang, brokoli, kubis, kecambah dan kembang kol dapat menyebabkan angin dan kembung.

Namun perut kembung bisa diatasi dengan buah tropis warna oranye, yakni pepaya.

Dilansir dari Express, pepaya adalah buah besar asli Amerika tropis. Memiliki warna oranye cerah, pepaya umumnya bercita rasa manis dan kaya kandungan air.

Di kulit pepaya, terdapat enzim yang disebut papain. Enzim inilah yang membantu memecah protein dalam saluran pencernaan. Karena itulah, pepaya dapat mengurangi gejala kembung. Menariknya, enzim ini juga digunakan sebagai pelunak daging.

Pepaya paling baik dibiarkan pada suhu kamar untuk matang sebelum dimakan. Penuh dengan serat, buah ini membantu menjaga saluran pencernaan tetap berjalan lancar.

Ilustrasi buah pepaya yang diimpor dari Meksiko (Pixabay/3centista)
Ilustrasi buah pepaya yang diimpor dari Meksiko (Pixabay/3centista)

NHS merekomendasikan untuk makan lebih banyak serat jika Anda merasa sembelit dan kembung. Juga disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman bersoda untuk menenangkan perut Anda.

Selain itu, untuk membantu mencegah kembung, ia menambahkan untuk membiasakan makan sambil duduk. Olahraga teratur pun akan membantu menghilangkan sensasi kembung.

Beberapa orang mungkin secara tidak sadar menderita intoleransi makanan, yang menyebabkan kembung. Intoleransi makanan yang paling umum, menurut NHS adalah gluten dan gandum.

Jika gejala perut kembung berlanjut meski sudah melakukan tindakan di atas, dan Anda tidak memiliki intoleransi makanan, berkonsultasilah dengan dokter.

Berita Terkait

Berita Terkini