Info

Masa Isolasi Mandiri Picu Cabin Fever, Lakukan 5 Cara Pencegahannya!

Masa isolasi mandiri yang membuat orang seperti terkurung bisa memicu cabin fever atau demam kabin.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi pria di rumah aja alami demam kabin atau cabin fever (Unsplash/Nik Shuliahin)
Ilustrasi pria di rumah aja alami demam kabin atau cabin fever (Unsplash/Nik Shuliahin)

Himedik.com - Pandemi virus corona Covid-19 mengharuskan semua orang tetap di rumah aja bila tidak ada urusan mendesak. Kondisi ini tentu membuat seseorang meras terkurung, sesak, mudah tersingung dan gelisah. Kondisi itu bisa disebut demam kabin atau cabin fever.

Demam kabin adalah istilah populer untuk reaksi umum ketika diisolasi atau dikurung dalam waktu lama. Demam kabin bukan suatu diagnosis khusus gangguan mental, tetapi kondisi ini bisa disebut sebagai suatu sindrom.

Umumnya dilansir oleh Very Well Health, orang dengan demam kabin tidak akan mengalami gejala yang sama. Meskipun banyak orang mengaku mudah tersinggung atau gelisah.

Jika gejala Anda relatif ringan, lakukan langkah-langkah aktif untuk memerangi perasaan itu agar lebih baik. Bila gejala demam kabin yang Anda alami cukup signifikan, lakukan langkah ini untuk mengatasinya.

1. Keluar dari rumah

Cobalah untuk keluar rumah sesaat untuk menghirup udara segar dan mendapat paparan sinar matahari, tp Anda tidak harus berpergian. Paparan sinar matahari itu bisa membantu mengatur siklus alami tubuh dan olahraga melepaskan endorfin.

Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 - (Pixabay/fernandozhiminaicela)
Ilustrasi isolasi atau karantina COVID-19 yang memicu cabin fever - (Pixabay/fernandozhiminaicela)

2. Pertahankan pola makan

Banyak orang cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat, seperti junk food ketika di rumah aja. Padahal kita masih perlu menjaga pola makan sehat dan seimbang untuk meningkatkan energi dan melindungi tubuh saat kurang olahraga.

Pola makan sehat dengan nutrisi seimbang itu pula akan menjauhkan Anda dari demam kabin selama masa isolasi mandiri.

3. Tentukan tujuan

Selama masa isolasi mandiri, orang cenderung terjebak dalam keterbatasan dengan membuang waktu tanpa melakukan apapun. Padahal Anda masih perlu menetapkan tujuan harian dan mingguan meski berada di rumah aja.

Ilustrasi memasak
Ilustrasi memasak

4. Gunakan otak

Selain pola makan dan olahraga berantakan, orang cenderung menghabiskan waktunya menonton TV, film dan gadget selama isolasi mandiri.

Sayangnya, lebih baik Anda mengerjakan teka-teki silang atau game papan untuk merangsang pikiran, membantu Anda bergerak lebih maju dan mengurangi perasaan terisolasi.

5. Olahraga

Aktivitas fisik yang teratur bisa membantu membakar energi ekstra ketika terkurung di rumah aja. Temukanlah cara tetap aktif saat isolasi mandiri dengan menonton video latihan, latihan beban tubuh dan lainnya.

Berita Terkait

Berita Terkini