Info

Murah Meriah! Konsumsi Tempe Disebut Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi menjadi kondisi kesehatan yang menyulitkan banyak orang, tetapi tempe ternyata bisa membantu.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Manfaat protein tempe (Shutterstock)
Manfaat protein tempe (Shutterstock)

Himedik.com - Protein dalam makanan murah meriah, yakni tempe, disebut bisa menurunkan tekanan darah tinggi.

Dilansir dari Express, tekanan darah tinggi secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit ginjal.

Dalam Journal of American Heart Association, para peneliti menyelidiki hubungan antara makanan dan tekanan darah. Studi crossover double-blind acak itu mengamati 352 orang dewasa dengan prehipertensi atau hipertensi stadium satu.

Prehipertensi adalah tekanan darah yang lebih tinggi dari normal (120/80mmHg), tetapi tidak cukup tinggi untuk dianggap sebagai tekanan darah tinggi (140/ 90mmHg).

Para peserta secara acak menerima 40 gram protein kedelai, protein susu atau suplemen karbohidrat selama delapan minggu. Data mengungkapkan bahwa konsumsi protein kedelai mengurangi tekanan darah sistolik sebesar 2mmHg.

"Protein kedelai mungkin merupakan komponen penting dari strategi intervensi nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi," catat para peneliti.

Sementara itu, tempe menjadi sumber protein kedelai yang cukup tinggi.

Tempe dibuat dari kacang kedelai yang dimasak yang kemudian difermentasi. Tempe juga populer di kalangan vegetarian dan diet vegan sebagai pengganti daging.

Kandungan nutrisi pada tempe terbukti kualitasnya lebih baik dibandingkan kedelai, karena kadar protein yang larut dalam air akan mengakibatkan meningkatnya aktivitas enzim proteolitik.

Ilustrasi Tempe

Selain itu, tempe mengandung lemak yang lebih sedikit, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, besi, tiamin, riboflavin, niacin, asam pantotenat, piridoksin, biotin, vitamin B12, dan akt retinol yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan daging.

Selain makan tempe, National Health Service (NHC) juga menyarankan orang untuk membatasi asupan garam hariannya hingga enam gram per hari.

Pengurangan kadar garam juga termasuk dengan pengurangan daging, ikan teri, keju, butiran saus, ham, zaitun, acar, udang, salami, kecap dan kaldu.

Berita Terkait

Berita Terkini