Info

Peneliti: Pola Makan Sehat dan Olahraga Bisa Turunkan Risiko Kanker

Untuk mengurangi risiko kanker, mengonsumsi sayur dan biji-bijian utuh direkomendasikan untuk jadi menu harian Anda.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi sayuran. (shutterstock)
Ilustrasi sayuran. (shutterstock)

Himedik.com - The American Cancer Society memberikan pedoman pola makan dan olahraga untuk menurunkan risiko kanker. Rekomendasi tersebut mengacu pada laporan studi terbaru dari American Cancer Society yang terbit pada Selasa (9/6/2020).

Dilansir dari CNN, The American Cancer Society secara berkala meninjau ilmu yang berkaitan dengan pola makan, olahraga, dan kanker.

Menurut para peneliti, pola makan yang menurunkan risiko kanker cukup baik adalah makan sayuran berwarna hijau gelap, merah, dan oranye. Kacang-kacangan juga menurunkan risiko kanker. Selain itu, buah dan biji-bijian utuh lebih baik daripada tepung atau olahan.

Olahraga jogging (Shutterstock)
Olahraga jogging (Shutterstock)

Sementara itu, makanan yang harus dihindari atau dibatasi adalah daging olahan atau daging merah, seperti steak.

Kurangi minum soda gula, jus dengan tambahan gula, dan cobalah untuk menghindari semua jenis makanan olahan.

"Sebaiknya jangan minum alkohol," kata para peneliti.

"Tidak ada satu makanan atau bahkan kelompok makanan yang cukup untuk menghilangkan risiko kanker sepenuhnya," kata Laura Makaroff, wakil presiden senior American Cancer Society untuk pencegahan dan deteksi dini.

"Bukti ilmiah saat ini dan yang terus berkembang mendukung pergeseran dari pendekatan nutrisi ke konsep pola makan yang lebih holistik. Bukti terus menunjukkan, bahwa pola makanan sehat terkait dengan mengurangi risiko kanker, terutama kanker kolorektal dan payudara," tambahnya.

Studi juga menyatakan, bahwa banyak gerak dengan berolahraga juga bisa membantu mengurangi risiko kanker.

Anda direkomendasikan untuk olahraga selama 150 hingga 300 menit dalam seminggu.

"Pedoman ini mendorong masyarakat untuk membuat sasaran gaya hidup sehat, menyarankan mereka menciptakan ruang bagi orang untuk keluar dan berolahraga serta membuat makanan terjangkau dan bergizi yang mudah tersedia," tulis para peneliti.

Berita Terkait

Berita Terkini