Info

Ahli Jelaskan Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Perubahan Kondisi Mental

Ahli menjelaskan infeksi virus corona Covid-19 bisa menyebabkan peruabahan kondisi mental pada orang tertentu.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi orang alami perubahan kondisi mental akibat virus corona (Unsplash/Nik Shuliahin)
Ilustrasi orang alami perubahan kondisi mental akibat virus corona (Unsplash/Nik Shuliahin)

Himedik.com - Gejala virus corona Covid-19 yang umum meliputi batuk, demam hingga sesak napas. Tapi, beberapa orang bisa mengalami gejala misterius dari virus corona.

Penelitian oleh Dr Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London, juga mengatakan kebanyakan orang pulih dari virus corona Covid-19 dalam 2 minggu. Tapi, 1 dari 10 orang mungkin masih memiliki gejalanya setelah 3 minggu dan lainnya menderita hingga beberapa bulan.

Penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang bisa mengalami perubahan kondisi mental mendadak yang sering menyebabkan kebingungan. Kondisi itu bisa terjadi selama lebih dari 3 minggu setelah pertama kali mengalami gejala.

Adapula gejala virus corona yang persisten lainnya, termasuk kelelahan, sakit kepala, batuk, anosmia, sakit tenggorokan, delirium dan nyeri dada.

Pada orang yang mengembangkan kasus virus corona Covid-19 parah, gejalanya akan mengikuti pola yang khas seperti anosmia, demam, batuk persisten dan masalah pernapasan parah.

Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

Tapi anehnya dilansir dari Express, orang dengan kasus penyakit ringan tampaknya memiliki lebih banyak gejala aneh yang datang dan pergi dalam jangka waktu lama.

Banyak penderita virus corona Covid-19 jangka panjang melaporkan berbagai gejala atipikal ini datang dan pergi dari waktu ke waktu.

Para peneliti pun berbicara dengan Dr Rachel Pope, bahwa Dosen Senior Eropa di Universitas Liverpool mengaku telah menderita gejala virus corona selama 13 minggu.

"Gejalanya dimulai dari pilek atau flu. Pada minggu keempat, sebagian besar orang di sekitar saya juga memilikinya, termasuk putri saya dan mantan pasangan saya," kata Pope.

Meskipun kondisi Pope sudah membaik di minggu keempat. Tapi, kondisinya kembali lebih buruk lagi di minggu kelima, karena gejalanya pindah dari saluran udara ke organ internal yang menyebabkan masalah jantung

Pope pun sempat mengira gejala yang dialami sebagai bentuk serangan jantung atau stroke. Karena itu, seseorang harus menyadari gejala virus corona Covid-19 dan segera konsultasi medis bila tak yakin.

Berita Terkait

Berita Terkini