Info

Cinta Itu Candu, Perilaku Bucin Mirip Kondisi Psikologis Pemakai Narkoba

Begini penjelasan bucin dari kacamata psikologi.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi sepasang kekasih - (Shutterstock)
Ilustrasi sepasang kekasih - (Shutterstock)

Himedik.com - Istilah 'bucin', akronim dari budak cinta, umumnya digunakan bagi mereka yang dinilai terlalu cinta terhadap seseorang. Terkadang, perilaku bucin dapat membuat orang tersebut mau melakukan apapun demi menyenangkan hati pujaan hatinya.

Berangkat dari maraknya penggunaan istilah ini di kalangan kaum muda membuat Olphi Disya Arinda, seorang mahasiswa magister di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, membagikan sebuah utas yang membahas fenomena bucin dari perspektif psikologi, pada Minggu (14/6/2020).

Berdasarkan cuitannya, kondisi psikologis seseorang yang sedang jatuh cinta mirip dengan kondisi psikologis pemakai narkoba.

"Kenapa bisa mirip? Karena mekanisme yang terjadi di otak ketika madly in love dan ketika mengonsumsi narkoba itu ga jauh berbeda. Jadi, kondisi psikologisnya pun jadinya 11:12 meskipun perilakunya berbeda," tulisnya.

Namun, kondisi negatif atau positif dari bucin juga tergantung pada tingkat seberapa intens dan mengganggu perilaku tersebut.

Utas yang dibagikan Olphi di Twitter tentang perilaku bucin (Twitter)
Utas yang dibagikan Olphi di Twitter tentang perilaku bucin (Twitter/disyarinda)

"Apakah mengarah pada obsesif, delusional, atau gimana."

Sebagai acuan, Olphi mengunggah beberapa literatur yang ia gunakan sebagai latar belakang penelitian saat Ujian Akhir Semester Neuropsikologi pada 2018 lalu.

Dalam makalahnya, tertulis, "laki-laki dan perempuan yang menunjukkan tanda-tanda adiksi cinta mengekspresikan semua dari empat ciri dasar adiksi: ketagihan (craving), toleransi (intoxication), gejala penarikan diri (withdrawal) dan kambuh (relapse)".

Menurutnya, rasa cinta yang begitu dalam dapat membuat seseorang hanya berfokus pada pujaannya saja. Apabila perilaku ini dilakukan terus menerus, pada titik ekstrem akan menjadi perilaku obsesif.

"Bucin yg ga sehat bikin pelakunya cenderung sulit berpaling & menjadikan pasangannya sebagai the center of their world."

Berita Terkait

Berita Terkini