Info

Pada Pengujian Awal, Kolkisina Disebut Potensial Menekan Keparahan Covid-19

Dalam sebuah uji coba awal, obat kuno berumur 2000 tahun yakni kolkisina disebut berpotensi untuk melawan virus corona.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi obat-obatan - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Para peneliti dari Yunani melakukan percobaan pada kolkisina sebagai obat untuk menekan keparahan Covid-19. Penelitian tersebut telah diterbitkan dalam JAMA Network Open pada Rabu (24/6/2020).

Dilansir dari Medical Xpress, kolkisina adalah obat anti-inflamasi yang biasanya diresepkan untuk gout yakni suatu radang sendi atau serangan penyakit asam urat. Dokter juga terkadang menggunakan kolkisina untuk mengobati pericarditis, kondisi di mana kantung sekitar jantung meradang.

Peneliti menyebut, bahwa percobaan kecil mereka menunjukkan kolkisina memang dapat membantu mengekang Covid-19 yang parah.

Percobaan melibatkan 105 pasien Covid-19 Yunani yang dirawat di rumah sakit pada bulan April. Selain menerima antibiotik standar dan antivirus (tetapi bukan remdesivir), setengah dari peserta mendapat dosis harian kolkisina hingga tiga minggu, sementara separuh pasien lainnya tidak.

"Hasilnya menunjukkan manfaat klinis yang signifikan dari kolkisina pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19," menurut tim yang dipimpin oleh Dr. Spyridon Deftereos, seorang ahli jantung di Rumah Sakit Attikon di Attiki, Yunani.

Dalam editorial jurnal, sekelompok dokter AS menyatakan, bahwa penelitian kolisina masih memiliki batasan. Tetapi mereka memuji penelitian tersebut yang menunjukkan bahwa obat lama mungkin masih memiliki manfaat baru.

Ilustrasi obat. (Pixabay)
Ilustrasi obat. (Pixabay)

Amir Rabbani, seorang ahli jantung di Universitas California, Los Angeles dan rekannya menekankan dalam tajuk rencana bahwa ukuran penelitian itu masih terlalu kecil untuk memberikan pernyataan yang pasti tentang apakah kolkisina harus digunakan secara rutin terhadap pasien Covid-19.

Tetapi mereka mengatakan bahwa efeknya pada penanda darah tertentu dari fungsi jantung menunjukkan bahwa kolkisina memiliki efek anti-inflamasi dan anti-pembekuan darah yang dapat membantu membatasi kerusakan kardiovaskular yang ditimbulkan oleh Covid-19.

Meski hasilnya cenderung positif, para peneliti sepakat bahwa studi soal kolkisina ini masih membutuhkan penelitian lanjut dengan uji coba yang lebih besar. 

Berita Terkait

Berita Terkini