Info

Virus Corona Covid-19 Juga Pengaruhi Otak Manusia, Ketahui Gejalanya!

Virus corona Covid-19 tidak hanya memengaruhi bagian pernapasan tubuh, tetapi juga organ lain yang termasuk otak.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi otak - (Pixabay/PublicDomainPictures)
Ilustrasi otak - (Pixabay/PublicDomainPictures)

Himedik.com - Virus corona Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 10 juta orang di dunia, bisa menyebabkan kerusakan di beberapa organ tubuh. Sebuah penelitian pun mencari tahu cara virus corona Covid-19 dalam memengaruhi dan merusak organ tubuh manusia, tak terkecuali otak.

Virus corona Covid-19 adalah keluarga infeksi pernapasan. Sehingga fokus utama adalah kerusakan yang ditimbulkan pada paru-paru.

Namun, sebuah penelitian terhadap pasien virus corona Covid-19 di Wuhan melaporkan serangkaian gejala neurologis.

Lebih dari sepertiga korban virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di kota China, menunjukkan gejala neurologis, termasuk pusing, sakit kepala dan kejang.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Bagaimana virus corona Covid-19 memengaruhi otak?

Sejak saat itu, sebuah badan penelitian telah mengonfirmasi dampak neurologis dari virus tersebut. Tetapi, belum diketahui itu akibat langsung atau tidak langsung dari kerusakan area lain dari tubuh yang tak diketahui secara kritis.

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Altex, kini telah memberikan bagian penting dari teka-teki yang hilang.

Penelitian ini mengikuti laporan yang tidak dikonfirmasi dari gejala neurologis pada pasien virus corona, termasuk dalam wabah di Wuhan.

Penelitian yang dipimpin oleh Thomas Hartung dan rekannya di John Hopkins University, menemukan bukti langsung bahwa virus corona bisa menginfeksi otak manusia dan bisa bereplikasi di selnya.

Profesor Hartung dan rekannya membuat penemuan setelah menambahkan tingkat rendah SARS-CoV-2, yakni virus yang menyebabkan Covid-19. Ia melihat virus itu tumbuh dari sel batang manusia.

Para peneliti menemukan virus yang terinfeksi neuron di otak-mini melalui protein manusia ACE2, yang dikenal sebagai titik masuk penting untuk SARS-CoV-2. 

Kemudian, virus berkembang biak di dalam neuron. Setelah 3 hari, jumlah salinan virus sudah meningkat 2 kali lipat.

"Sangat penting untuk mengetahui organ tubuh kita yang paling berharga bisa terpengaruh oleh virus, kata Prof Hartung, seorang ahli toksikologi di Johns Hopkins dikutip dari Express.

Adapun gejala virus corona yang umum, meliputi demam tinggi, batuk persisten, sesak napas dan kehilangan bau. Tapi Anda disarankan karantina mandiri atau menghubungi dokter bila mengalami gejala masalah neurologis atau otak.

Berita Terkait

Berita Terkini