Info

5 Fakta Bubonic Plague, Si "Kematian Hitam" yang Merenggut Banyak Nyawa

Bubonic plague menyebabkan pandemi paling fatal yang tercatat dalam sejarah manusia.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi bubonic plague. (Shutterstock)
Ilustrasi bubonic plague. (Shutterstock)

Himedik.com - China baru-baru ini memberi peringatan soal penyakit kuno yang muncul kembali, yakni bubonic plague atau wabah pes.

Peringatan itu muncul setelah pada (05/07/2020), seorang gembala di Mongolia Dalam (bagian dari China) didiagnosis menderita penyakit pes dan menerima perawatan di rumah sakit, kata pejabat kesehatan kota Bayannur.

Maka dari itu, komisi kota mengeluarkan peringatan agar tidak berburu, makan, atau mengangkut hewan yang berpotensi terinfeksi, terutama marmut (tupai tanah besar).

Bubonic plague sendiri dijuluki dengan "kematian hitam," yang menyebabkan pandemi paling fatal yang tercatat dalam sejarah manusia, memusnahkan 30-50% populasi Eropa pada abad ke-14. Berikut beberapa fakta yang berlu Anda ketahui tentang penyakit mematikan ini.

1. Disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis
Bakteri ini dibawa oleh tikus, kelinci, coyote, kambing, domba, dan kucing. Faktanya, lebih dari 200 spesies hewan dapat terinfeksi oleh wabah ini, kata Pusat Keamanan Pangan dan Kesehatan Masyarakat di Iowa State University.

Tiga bentuk wabah adalah wabah pes, wabah septikemia, dan wabah pneumonik. Sejauh ini wabah pes adalah yang paling umum pada manusia.

Ilustrasi bakteri. [Shutterstock]
Ilustrasi bakteri. [Shutterstock]

2. Proses penularan penyakit
Orang dapat terinfeksi oleh wabah melalui gigitan kutu, kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, atau menghirup bakteri. Gigitan kutu adalah bentuk penularan yang paling umum, kata CDC.

Wabah pneumonik adalah satu-satunya bentuk yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lain, melalui menghirup tetesan pernapasan yang terinfeksi. Namun, CDC mengatakan penularan dari manusia ke manusia jarang terjadi.

3. Gejala utama
Jika Anda terjangkit penyakit pes, Anda akan mengalami demam, sakit kepala, kedinginan, dan kelemahan, serta pembengkakan kelenjar getah bening. Pasien wabah septikemia juga mengalami demam, kedinginandan kelemahan, serta sakit perut, syok, dan kemungkinan pendarahan internal, bahkan kulit dan jaringan lain dapat berubah menjadi hitam.

Wabah pneumonik adalah bentuk yang paling tidak umum, tetapi paling mematikan. Pasien mengalami demam, sakit kepala, lemah, dan pneumonia yang berkembang cepat dengan sesak napas, nyeri dada, batuk, dan kadang-kadang lendir berdarah atau berair.

Ilustrasi bubonic plague. (Pixabay)
Ilustrasi bubonic plague. (Pixabay)

4. Pengobatan
Semua bentuk wabah dapat diobati, tetapi diagnosis dini dan antibiotik sangat penting. Jika penyakit pes tidak diobati dengan cepat, bakteri dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh dan menghasilkan bentuk penyakit yang lebih serius.

5. Dapatkah menjadi pandemi global berikutnya?
Tidak. Ingat, wabah itu jarang terjadi, terutama di daerah perkotaan. Dan para ahli kesehatan mengatakan tidak ada kemungkinan pandemi wabah global saat ini, karena itu (bubonic plague) mudah dicegah dan ada pengobatan untuk menyembuhkannya.

Berita Terkait

Berita Terkini