Info

Ilmuwan Temukan Jenis Virus Baru Mirip Flu Babi, Berpotensi Pandemik!

Virus mirip flu babi ini ditemukan di China.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi virus baru mirip flu babi (Pixabay/VIVIANE6276)
Ilustrasi virus baru mirip flu babi (Pixabay/VIVIANE6276)

Himedik.com - Baru-baru ini, ilmuwan kembali mengidentifikasi jenis virus flu baru yang ditemukan pada babi di China. Virus ini disebut dapat menular ke manusia, bahkan bisa berpotensi menjadi pandemik.

Peneliti khawatir virus ini dapat bermutasi sehingga dapat menyebar dengan lebih mudah dari orang ke orang sehingga memicu wabah global.

Meski belum menjadi masalah, virus baru ini memiliki semua ciri jenis virus yang dapat meginfeksi manusia, sehingga dibutuhkan pemantauan ketat.

Karena ini adalah virus baru, sehingga manusia hanya memiliki sedikit atau tanpa kekebalan tubuh terhadap virus.

Melansir BBC, semua virus jenis influenza baru adalah salah satu ancaman penyakit teratas yang ditunggu para ahli, bahkan ketika dunia sedang berusaha mengakhiri pandemi virus corona Covid-19 saat ini.

Ilustrasi babi. (PIxabay/Roy Buri)
Ilustrasi babi. (PIxabay/Roy Buri)

"Saat ini kita sedang teralihkan dengan virus corona dan memang begitu. Tetapi kita tidak boleh lupa akan potensi virus baru yang berbahaya," kata Prof Kin-Chow Chang dari Universitas Nottingham di Inggris, yang telah mempelajari virus baru ini.

Jenis virus flu baru yang ditemukan di China ini mirip dengan strain flu babi 2009 (H1N1pdm09), tetapi dengan beberapa perubahan baru.

Sejauh ini, itu tidak menimbulkan ancaman besar, tetapi Prof Kin-Chow Chang dan rekan-rekannya mengatakan itu adalah salah satu yang harus diawasi. "Kita tidak boleh mengabaikannya," sambungnya.

Virus yang oleh para peneliti disebut G4 EA H1N1, dapat tumbuh dan berkembang biak di sel-sel yang melapisi saluran udara manusia.

Sayangnya, vaksin yangs saat ini tersedia disebut tidak dapat melindungi manusia dari virus ini. tetapi para ilmuwan mengatakan vaksin masih dapat diadaptasi apabila diperlukan.

Penemuan virus ini didapat dari sebuah laporan infeksi pada orang yang bekerja di RPH dan industri babi di China.

Berita Terkait

Berita Terkini